Because I Do Really Like You :)

Kalau diminta mendeskripsikan rasanya suka sama orang, hmmm saya mau memilih hal-hal yang akan saya sebutkan dalam kalimat di bawah ini.

  1. Perasaan suka sama orang itu kayak merasakan sinar matahari di hari Minggu pagi sambil membawa koran Kompas lengkap dengan rubrik Samuel Mulya, Sosialita, dan Cerpennya di tangan kiri dan segelas Milo dan Soyjoy warna ungu di tangan kanan, serta tidak lupa telinga yang dipasangi headset dengan playlist lagu jatuh cinta bernada manis. Playlist favorit saya saat ini adalah,
    1. Oh, It is Love! - Hellogoodbye
    2. Nothing on You –BoB feat Bruno
    3. Seperti Bintang - Afgan
    4. Betapa Kucinta Padamu - Afgan
    5. Anyone Else but You (gatau siapa yang nyanyinya)
    6. Because I Do - Pearl and the Puppets
    7. Falling For You - Colbie Calliat
    8. I Stay in Love – Mariah Carey
    9. Just the Way You Are – Bruno Mars
    10. Manusia Biasa – Yovie and Nuno
    11. Marry You – Bruno Mars
    12. Malu tapi Mau – Gita Gutawa Maia
    13. Pyramid - Charice
    14. Anugerah yang Terindah yang Pernah Kumiliki – Sheila on 7
    15. The Little Things – Colbie Calliat
    16. Wishing Well – Dylan Mondegreen
    17. OST Personal Taste yang YoonHa (tau judulnya apaan)
    18. OST Playful Kiss yang GNA (tau dah judulnya apa)
    19. OST Marry Me, Marry yang judulnya Superstar sama Hello Hello
  2. Perasaan suka sama orang itu kayak lagi jalan-jalan ke mall tiba-tiba lihat barang branded unyu didiskon sampai 70% dan kebetulan juga dompet masih penuh habis gajian periode pertama. Pas ngubek-ngubek nyari ukuran, warna, dan model yang cocok, eh pas-pasan juga nemuin barang unyu lain yang budgetnya masih logis di dompet. Terus waktu mau pulang ketemu sama temen lama dan akhirnya terdampar di foodcourt makan crepes, es krim, donat, dan cola float.
  3. Hmmm, nomor dua terlalu utopis, absurd, materialistis, dan lagian jarang terjadi. Baiklah, perasaan suka sama orang itu kayak lagi nonton drama Korea di sekitar episode 8 sampai 11 yang pasti lagi rame tengkar, rame tegang, rame panas, rame bete sama antagonis, rame gemes kegengsian tokoh-tokoh utama, dan akhirnya dibayar tuntas pas akhirnya mereka jujur dan jadian. Scene jadian ini terungkapkan melalui simbol kissing. Hahaha. Saya selalu bersorak sorai bahagia kalau udah nyampe episode ini. Lebih rame lagi kalau nontonnya bareng sama teman-teman seumuran, sepermainan, dan sejenis kelamin. Heboh. Teriakan yang umum terungkapkan adalah,
    1. Eeeeeeeeyyyaaaaaa!!!
    2. Assseeeeeekkkkk!!!
    3. Wwwiiiidddiiihhhh!!!
    4. Kyaaaaaa, soooooo swwwiiiitttttt…!!!
    5. Gila, ini sumpah keren abis. Dapet bangettttt.
    6. Aaaaaah, aku mauuuuu punya pacar kayak gituuuuuu…
  4. Perasaan suka sama orang itu juga hampir sama kayak kalau saya lagi pulang malam di tengah cuaca malam yang nggak dingin, ngga panas, dan ngga ada polusi serta ditemani sinar bulan yang berwarna keemasan dan diitari kerlip bintang-bintang. Hmmm, waktu yang paling enak untuk merasakan hal itu adalah pukul 21.00. Mata belum ngantuk dan baterai hape masih cukup untuk mendendangkan lagu-lagu di playlist hape. Ditambah lagi jalan raya sudah lengang. Ah, cara paling asyik untuk menikmati malam itu adalah dengan bernyanyi sedikit keras dan dengan penjiwaan kuat sementara tangan tetap stabil mengendarai motor dalam kecepatan 50 km/jam saja.
  5. Perasaan suka sama orang itu serupa kayak perasaan saya yang lepas setiap kali saya berjalan-jalan sendirian atau bersama seorang teman di tempat yang asing buat saya. Perasaan itu sama kayak perasaan saya waktu menatap gedung-gedung di Surabaya ketika pagi hari di hari ulang tahun saya ke-17, lalu berlanjut sore harinya waktu diajak Mas Ayos, kakak saya yang eksentrik namun berjiwa patriotis ke belakang ITS melihat bunga-bunga eceng gondok berwarna ungu, terus sama juga kayak waktu saya menyusuri Nusa Dua sendirian sambil memungut kerang dan karang yang terdampar di pantai sementara teman-teman saya main banana boat dan segala atraksi berbahaya lainnya. Hmmm, sama juga kayak perasaan waktu saya duduk di pinggir Laut Arab di Mumbai jam 1 malam, sama kayak waktu malam-malam di Malaysia cari makanan dan cuman nemu 711, dan sama kayak waktu saya makan es krim sendirian sambil menyusuri Orchard Road.
  6. Perasaan ketika saya suka sama orang juga seindah perasaan saya setiap kali menatap pemandangan di sepanjang perjalanan yang saya tempuh. Melihat awan, pohon, mobil, papan iklan, orang, bulan, bintang, pelangi, sungai, laut, pabrik, kererta api, bus, pelanggaran lalu lintas, gedung dan aktivitasnya, dan ah banyak sekali. Inspiratif dan melegakan!
  7. Perasaan lain yang mampu mendeskripsikan nikmatnya suka sama orang adalah perasaan ketika saya berdiri di depan kaca jendela hotel yang lebih tinggi dan lebar daripada badan saya, memandangi pijar lampu kota yang tersusun dari kunang-kunang berwujud mobil, motor, lampu jalan, rumah, gedung sambil membawa minuman hangat di sebuah mug atau cangkir ditemani lagu-lagu slow dan memori menyenangkan tentang hidup.
  8. Perasaan suka sama orang itu se-amazing perasaan saya setiap kali mau mendarat di bandara! Nggak tahu kenapa dari kecil saya selalu suka perasaan itu! Melihat lanskap kota dan aktivitasnya dari ketinggian sedang adalah ritual sebelum pendaratan yang selalu membuat saya terkesiap, terpesona, dan tersenyum bahagia.
  9. Tapi ngga ada yang bisa mengalahkan deskripsi ini. Perasaan saya kalau lagi suka sama orang itu seindah perasaan saya waktu bisa tertawa lepas di depan orang itu serta bersamaan dengan itu saya nggak kepikiran untuk berharap orang itu juga suka sama saya :)

Ark. Feb’11.

It is You Decide!

Kemarin saya menemukan satu status di fesbuk yang cukup membuat saya mengernyitkan dahi. Saya lupa bagaimana bunyi lengkapnya, intinya si teman saya itu mengajak teman-teman dia di fesbuk (termasuk saya) untuk mem-follow dia di jejearing social baru yaitu salingsapa.com karena jejaring itu lebih islami. Saya sih nggak ada masalah sama jejaring salingsapa.com. Saya mengapresiasinya sebagai kreasi baru. Hal yang saya permasalahkan di sini adalah penekanan islami sebagai alasan untuk membuat akun di jejaring social dan penggunaan komparasi lebih antara salingsapa.com dan facebook.com padahal mereka sama-sama jejaring social.

Waktu saya pertama membaca status si teman saya itu, seperti biasa, saya langsung buang sampah di twitter. Saya malas menanggapi dia langsung di statnya. Pertama, saya kebiasaan aja ngatain orang di twitter. Kedua, kolom comment di facebook bagi saya bukan sarana yang pas untuk menuangkan pemikiran saya yang suka overlap karakter alias panjang banget. Ketiga, saya nggak suka aja diskusi di facebook. Keempat, saya sudah lama nggak posting di blog. Akhirnya ya begitulah, Teman-teman, intinya sih saya mau bilang saya nggak pengecut nggak nanggepin langsung di statnya. Hahaha. Jadi, akhirnya saya memutuskan untuk menangani keresahan hati saya secara darurat di twitter melalui tiga twit,


Rikianarsyi ANW
mau situsnya islami kek,klo itu diisi dgn stat provokatif,rasis,sara abis,mengumpat ya jadi ga islami lagi
Rikianarsyi ANW
bukan situsnya yg penting,tp apa yg kamu sisipkan dsana yg penting
Rikianarsyi ANW
br baca stat temen saya yg ngajakin pindah ke salingsapa.com krn lebih islami.. yaelah mbak

lalu pada hari ini saya menuangkannya secara panjang lebar di blog.

Stat persuasif teman saya itu sebenarnya bukan satu-satunya kelucuan yang saya temui di dunia ini. Ia juga bukan yang pertama yang saya temui. Banyak. Banyak sekali persuasi-persuasi senada yang dilewatkan baik melalui stat, twit, bahkan pidato yang saya rasa itu tidak terlalu cerdas. Saya sulit menganggapnya sebagai bujukan, rayuan, ajakan, himbauan, ancaman, tekanan sebagaimana yang disyaratkan oleh wacana persuasi yang baik. Saya malah menganggapnya sebagai sebuah cibiran. Parahnya lagi, cibiran yang tersirat dalam stat persuasi teman saya itu bukan sembarang cibiran seperti dalam iklan pemutih kulit yang diputar di kawasan Asia yang (hanya) mengatakan bahwa wanita berkulit putih itu lebih cantik daripada yang berkulit gelap. Cibiran yang terkandung dalam stat teman saya itu, pertama, jelas mengandung unsur keagamaan. Kedua, kalau kita mengkajinya secara cultural, ia juga ia juga lucu. Kenapa? Mari kita runut.


It is about Religion, Stupid!

Saya mau meminjam slogan terkenal Clinton waktu kampanye, “It is about economic, Stupid!” untuk mendefinisikan keadaan negara saya sekarang. Bedanya, saya mau mengganti kata economic menjadi religion alias agama. Gimana enggak, coba deh kita perhatikan berita-berita di media massa. Kita akan dengan mudah menemukan betapa bangsa kita ini begitu gampang terprovokasi sama hal-hal berbau keagamaan. Bahkan kalau mau sarkas-sarkasan, istilah senggol bacok juga sudah bisa diganti dengan beda perspektif bacok. Nggak usah harus berlainan agama dulu, bahkan dalam satu agama pun udah bisa main kekerasan.

Tingginya sensitivitas bangsa ini akan urusan keagamaan harusnya sudah bisa menjadi referensi kita untuk bertindak dan berucap lebih hati-hati. Maka dari itu saya langsung mengernyitkan dahi waktu membaca sta teman saya. Lebih islami, aduh frase itu jadi frase yang begitu mengerikan bagi saya, apalagi ia dipasang di facebook, jejaring social yang akibat dipasangi stat itu jadi mengalami peyorasi bahwa ia tidak lebih islami sehingga patut ditinggalkan.

Oke oke oke, secara fisik jejaring social salingsapa.com memang mengandung unsur-unsur keislaman. Oke, provider jejaring itu ada di Indonesia dan dijalankan oleh orang Indonesia yang menganut budaya Timur dan ia pun Muslim sehingga ia lebih tanggap dalam merespon konten-konten ‘berbahaya’ alias tidak sesuai dengan nilai Timur dan nilai Islam yang bisa saja diposkan oleh penggunanya. Oke, karena kita menggunakan jejaring social tersebut dan kita mengklik panel accept pada formulir Syarat dan Ketentuan maka kita terikat pada peraturan jejaring social tersebut yang tidak mengizinkan adanya konten-konten makian, umpatan, ejekan, kejahilan, kegeraman, kenakalan, dan ketidakpantasan lain. Pokoknya yang bakal lewat sensor adalah kalimat thoyyibah dan puji syukur, deh, jadi mungkin dengan mengeposkan sesuatu di jejaring social itu kita juga akan menambah pahala :p.

Ah, namun demikian, penggunaan komparasi lebih islami yang ditulis oleh teman saya di stat fesbuknya juga bukan pilihan tepat. Komparasi tersebut bagi saya tidak lain merupakan pembineran antara yang islami dengan yang tidak islami yang kemudian akan berujung pada pembineran antara yang baik dengan yang buruk, yang mana yang bakal masuk surga dengan yang mana yang bakal masuk neraka. Permasalahannya lagi, tidak bijak rasanya menentukan baik buruk dan islami tidaknya seseorang hanya berdasar identitas jejaring sosialnya. Pembineran tersebut tidak saja akan mengotakkan mana orang islam dan mana orang yang bukan islam, tetapi juga mana orang islam yang islami dan yang tidak islami. Bisa-bisa perang lagi kitaaaaaaaaaaaaaaa nanti.


Identity and Places

Pernah merasa bete sebete-betenya sama orang yang menganggap dirinya berbeda dan lebih berkelas dari orang lain hanya karena dia beli baju di butik di Grand Indonesia? Pernah dengan hati dongkol menerima kenyataan bahwa sebenarnya identitas kita lebih banyak didapatkan dengan penilaian orang sekitar kita ini makan di restoran apa, beli baju dimana, pacaran sama anak konglomerat yang mana, naik motor Ninja seri berapa, dan beli Prada di negara mana?

Saya pikir identitas yang sangat bergantung pada tempat itu hanya terjadi dalam tataran materialistis seperti di atas, tapi ternyata saya salah. Dalam tataran keagamaan pun peng-kelas-an juga terjadi. Dengan komparasi yang dilakukan oleh teman saya di dalam stat fesbuknya itu, saya jadi punya bukti baru bahwa yang namanya peng-kelas-an itu ya terjadi di semua bidang. Pada dasarnya kita memang manusia yang butuh identitas, butuh pengakuan, dan akhirnya butuh ruang yang bisa memberikan pengakuan akan identitas yang kita inginkan.

Butuh identitas sebagai orang islam? Tinggalkan fesbuk, tinggalkan twitter, itu yang bikinnya Amerika, di Amerika udah mereka agamanya nggak islam, banyak yang Yahudi, pula! Udah tinggalin ajaaaaa. Bukankah yang mengikuti setan dan kafir itu juga dianggap segolongan?

Secara nggak langsung, itu terjemahan dari komparasi bahwa salingsapa lebih islami seperti yang dibilang teman saya. Seolah-olah kalau kita nggak beralih ke salingsapa, maka kita bukan lagi orang islam dan nerakalah ganjarannya. Itu nggak hanya kekanak-kanakkan dan dangkal, tapi juga menyulut perang.


Postcolonialism in the Midst of Freedom Celebration

Dalam kasus salingsapa.com, selain adanya kecenderungan adanya kebutuhan pengakuan akan identitas, saya juga melihat adanya kecenderungan yang (mungkin) pada awalnya bertujuan positif yaitu mengatasi kejengahan atas konten-konten di dalam jejaring social pada umumnya yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Timur dan Islam karena adanya perbedaan budaya antarpengguna dan antara pengguna dengan provider. Solusi dari kejengahan tersebut pun dituangkan dalam pembuatan jejaring social baru yang diharapkan dapat mengatasi kejengahan yang ditimbulkan jejaring social lama.

Namun demikian, saya juga tidak bisa melihat peristiwa tersebut hanya dengan kacamata yang murni. Saya mengapresiasi adanya jejaring social baru tersebut, namun saya juga melihat adanya rasa ego tandingan, “Bikin yang ginian macam fesbuk atau twitter sih gue juga bisa!” Ada cuatan ego yang lahir dari perasaan tersubordinasi di sana. Entah itu balas dendam atau apa, tapi saya melihatnya sebagai keinginan dari pihak yang awalnya ‘terjajah’ untuk menyetarakan diri dengan yang ‘menjajah’. Nggak masalah, tapi itu benar-benar berbau poskolonial sekali. Poskolonialnya lagi, meski jejaring social salingsapa.com itu merupakan hasil dari kejengahan dan keinginan untuk merdeka dari Barat, ia pun masih berbau, bahkan tiruan Barat. Ia masih berbentuk jejaring social ala Barat. Ia masih menggunakan prinsip-prinsip jejaring social Barat. Keislamian yang ditampilkan di sana juga masih berupa aksesoris luar. Sistemnya masih ‘meminjam’ sistem Barat.

Itulah. Itulah yang saya bilang lucu. Kita itu sangat poskolonialis sekali. Sebenarnya kita nggak pernah membuat sesuatu yang baru atau yang benar-benar berbeda dari yang menjajah kita. Kita hanya memodifikasi dengan menempelkan aksesori-aksesori luar yang memang didesain oleh penjajah untuk bisa dimodifikasi. Sayangnya lagi, kita nggak sadar akan hal itu. Kita malah menganggap kita sudah berbeda, sudah setara dengan penjajah, dan menganggap bahwa orang-orang yang masih menginduk pada penjajah, yang dalam hal ini masih menghamba pada fesbuk dan twitter dan belum beralih ke salingsapa.com, adalah orang-orang yang belum tercerahkan, orang-orang yang derajatnya belum setinggi kita, dan berpotensi untuk kita perangi. Lucu sekali, bukan? Kita masih sama-sama menginduk pada penjajah yang sama. Nggak ada satu pun dari kita yang sudah lepas. Hanya kesadaran palsu kita saja yang berbeda.


What Should We Do?

Harus ngapain? Terserah, yang jelas jangan perang antarjejaring social. Nah, ini yang penting. Jangan perang itu gampang diucapkan tapi implementasinya susah loh.

Ketika kita mengikrarkan untuk tidak perang antarjejaring, maka, pertama, kita harus sadar bahwa kita semuaaaaa, yang pakai salingsapa, yang pakai fesbuk, yang pakai twitter, yang pakai friendster, yang pakai plurk, yang pakai apa lagi tuh kalau nggak salah ada banyak banget deh, adalah manusia yang sederajat. Lengkapnya, manusia yang sama-sama menginduk pada teknologi Barat hanya berbeda aksesori luar. Kalau kita perang, apalagi sampai bawa-bawa nasionalisme Timur dan atas nama agama, satu pihak yang bakal girang banget adalah Barat.

Kedua, ya kita harus bisa melepaskan ketergantungan kita akan pengakuan identitas dari tempat yang kita tinggali. Bukan tempat yang menentukan identitas kita, melainkan diri kita sendiri. Kita juga nggak bijak jika kita menentukan identitas orang lain berdasar tempat yang ia tinggali. Balik lagi, bukan tempat yang berkuasa atas diri kita, melainkan diri kita sendiri. It is You Decide to Act in a Moslem Way or Not!

Ketiga, jangan bertindak konyol dengan mengatakan salingsapa.com lebih islami daripada facebook di kolom facebook. Kan ketahuan tuh kalau kita dulunya nggak islami. Tuh buktinya punya akun di facebook. Hehehehe. Nah, tapi kalau sudah terlanjur bikin stat bilang kayak begitu, ya sudahlah insaf, jangan muncul lagi di facebook keesokan harinya. Kan jadinya nggak konsisten keislamiannya. Hehehehe. Tapi nggak apa-apalah, kita jadi tahu kalau nanti misalnya ada perang antara salingsapa.com dan facebook, tipe orang yang kayak gitu yang nggak bisa dijadikan pemimpin perang.

Ark. Feb’11.

gerak lurus beraturan

jika peluru saja bergerak dalam kurva bergrafik
mengapa seakan aku terjebak dalam stagnasi yang terus di puncak tanpa merosot?
tangisan lirih masih kudengar terhempas dalam bilik sukma terdalam meski ia tanpa isak
gelisah masih kutemukan dalam jejak langkah hari yang menistakan otak
maki masih sempat kutangkap dalam getar ketakutan di lorong kereta yang enggan merangkak
semua masih kutemukan bersahutan dan menjerangku dalam gurauan canda yang berujung sesak

aku mencari dimana damai dan kasih bisa menyeretku dalam lubang hitam keceriaan
aku mencari penyedot debu yang mampu menggusur manusia hina yang anggun itu ke neraka tanpa asa surga
aku bahkan mengharap mereka merasakan kulit mereka disundul duri mawar dan membuat mereka merasakan arti perih yang sesungguhnya dengan dahsyat

aku terlalu muak dengan mereka yang membuatku mempertanhyakan tuhan dan surga
aku terlalu haus akan stetes darah yang mereka isap dari igaku dan tulang kering ibuku yang mereka jadikan saus dalam seafodd mereka
aku ingin merogoh ruh mereka dan menjembabkannya dalam terali penuh kotoran babi dan tapir

mereka lebih hina dari tikus
dan merekalah yang membuat kamarku di neraka nanti makin sempit

siapa sebenarnya yang mereka sembah?
ayat apa yang mereka baca dalam sujud dan ceramah busuk mereka?
makhluk apa yang mereka lamar untuk menjadi keluarga mereka hingga mereka tak sungkan menyumpal selongsong raung lapar dari adikku untuk mendengar gemerincing kepuasan mereka di hadapan keluarga mereka?

aku hanya ingin ada tempat yang lebih menyakitkan dari neraka
yang membuat mereka sadar bahwa tuhan bukanlah wanita lemah yang bisa mereka peralat dan peras
agar mereka tahu betapa panas menahan amarah yang ingin kusemburkan tiap kali mereka menggerayangiku lewat tawa ejekan yang menginjak bapakku bagai puntung rokok

aku ingin melihat mereka merasakan tuhan begitu nyata menguasai mereka, menyiksa mereka, dan mempermainkan mereka

aku ingin mendengar tawa mereka yang menjadi bangkai yang begitu mereka ratapi

aku ingin mencium aroma sayatan azab tuhan menggelantungi daging mereka yang sudah ditumbuhi bilatung

aku ingin mereka tahu bahwa yang mereka laku bukanlah tanpa akibat

aku ingin mereka terjebak dalam gerak peluru torpedo yang berjalan tanpa radar
terus berjalan
tanpa kendali kepastian untuk berhenti
selamanya
tanpa limit
dan mereka takkan merasakan mulut mereka mengucap zikir
karena tuhan jijik dengan ratapan palsu mereka yang sudah membuat ibuku meratap tanpa isak dan bapakku terdiam dalam kematian jiwa


PS : saya lupa saya bikin tulisan ini kapan. sepertinya pada tahun 2007 atau 2008. serem ya puisinya? penuh debdam dan kebencian. haha. tenang, ini hanya fiktif belaka.

adalah kamu

Yang biasanya ada hanya ruang hampa utuh
Yang memenjarakan sepi, takut, dan ragu jadi satu
Yang mentransformasikan semua dalam diorama tak acuh

Bila kesemuanya kini luruh, itu karena kamu
Yang telah menyusuplan kepadaku definisi anyar tentang selaksa buih kasih, cinta, dan rindu
Dan yang menghapus kemustahilan akan gelayut gagas raguku

Dan juga karena kamu
Yang menelaah semua yang terangkum dalam keinginan gusarku
Dan yang mengabulkan secara lembut imajinasi yang kukunci rapat dalam jemu

Akhirnya semua yang darimu membuatku bergumam memutus
Adalah kamu,
Satu jawaban riil atas doa dalam penungguanku yang lalu


Januari 2008.

Saya dan Ibu Saya Kangen Sekali sama Kamu, Akbar :)

Bar,bola basket itu blom sempat gp kasih ke km. Padahal gp pgn bgt kamu tau knp harus bola basket sbg kado ultah kamu.

Bola itu bukan buat kamu mainin. Bola itu untuk bilang: Bar, kalo kita mantulin bolanya keras, bola itu juga bakal loncat tinggi. Bola itu kaya kamu. Udah byk yg km capai krn gp tau usaha km juga keras. Walo kamu ngerasa umur kamu ga panjang, gp pgn kamu tetap berusaha supaya kamu berumur panjang atau paling ngga, kalo mati muda pun hidup kamu ga sia2.

Itu yang gp tulis di kertas ucapan ultah. Tapi sayang kamu blom baca.

Gp sebel klo km cape2 olahraga. Sepak bola lah, Basketlah, Futsal lah, dll. Gp sebel kamu cape dan sakit lagi. Dirawat lagi. Gp sebel ngomel sama kamu tapi kamu cuma nyengir.

"Mumpung akbar masi idup,Pe. Nikmati ajalah. Kalo mati kan ga penasaran. Haha. Mending sekarang akbar main ada yg nemenin. Nanti kalo udah jadi hantu Akbar ga bisa main lagi."

Gp sebel, Bar.

Tapi yaudahlah, seengganya km sekarang emang udah ngga ada. Kamu udah puas. Dan kamu ga kpikiran u tuk dateng ke cileunyi dan ngajak gp maen. Hehhhe.

Seminggu ini gp kangen bgt sama km. Umi juga. Gp baru aja mau nyari nama kamu di facebook&FS tapi taunya ditelpon B.S ternyata kamu ga ada.

Gope tau knp gope kangen km. Kamu lagi nyoba nyapa gp kan waktu km lg kritis? Gp dapet ko sinyal itu. Gp kepikiran km terus akhir2 ini. Makasih ya, Bar..kamu tetep inget gope.

Akbar, gp kangen bgt sama telpon akbar, sama suara akbar. Gp kangen sama semangat akbar.
Inget waktu magrib2 di kantin? Waktu gp lagi down bgt..

Gope nangis dan kamu sama sekali ga nyuruh gp berhenti dengan bilang Cup Cup. Kamu duduk di sebelah gope sambil bawa tong sampah,

"Anggap ini ember berisi air&isinya kodok."

Dan dimulailah cerita tentang kodok.

Kaya anak kecil, gp dengerin cerita kamu. Gp berenti nangis. Waktu kamu selesai cerita, gp tau saat itu gp harus bangkit dan gp harus jd gp yg baru, yg ngelupain masa lalu, dan jadi srikandi.
Kamu gatau betapa berharganya cerita itu buat gp. Kamu gatau klo itulah alasan gp untuk kuat.

Kamu inget waktu adit hampir gajadi ikut OSN gata2 ga ada uang? kamu inget kamulah pahlawan buat adit? Gp kagum sama keiklasan kamu bantu adit minta sumbangan ke anak2 3 sampe aqrnya Adit bisa berangkat OSN! Kamulah pahlawan OSN, Bar..

Oia, tentang Tianshi. Kamu inget percakapan kita waktu itu?

"Lo sadar ga sih, Pe di dunia ini banyak banget orang miskin yang mati gara2 ga punya uang buat berobat?"

"Gw punya 2rencana besar. Pertama, gw harus jadi dokter. Kalo gw jd dokter, gw mau bikin RS. Kedua, bikin RS itu mahal, dan gw mau serius ikut Tianshi ini sampai dapet pesiat,rumah,bla bla,dan semua itu bakal gw jual buat ngebiayain RS gratis gw!"

Bar,sumpah,kamu satu-satunya peTianshi yg gp kagumi. Gp iklas km jd Tiansher. Apalagi gp sering dapet jatah traKtiran klo situ gajian. Hehehehe.

Yah..masi banyak bgt, Bar..

Masih banyak alasan untuk bilang gp sayang km dan gp kehilangan km. Tapi gp iklas kamu pergi. Udah banyak hal baik yg kamu tanam di sini.

Satu permintaan gope, sekali aja bilang pamit ke gp dalam seminggu ini. Dalam mimpi ato nyata di mata gp. Roh km blom dibawa Munkar&Nakir, kan..?

Plis, Bar.. Datang ke sini ya.. Semangatin gp untuk terakhir kali ya.. Gp jg mau bilang selamat jalan.

U're such my precious.most precious.

Al Fatihah.

Allah Maha Tahu. Allah Maha Penyayang. Gope tenang kamu udah selangkah lebih dekat ke sana dengan bekal yang baik.


13 Agustus 2008. Di depan weker yang kamu kasih.Di depan kertas ucapan ulang tahun ke-17 dari kamu untuk Gp.

sebuah foto yang acap tersenyum kepadaku

Fotomu senyap
Menyuarakan bisu yang makin disumpal sebuah kendali
Dan aku pum mengendap-endap menyiasati agar tangisku tak menderai
Kau tak mati walau kuyakin kau ingin
Kuakui kau miliki tegar yang berfinal rapuh hati
Roda kehidupan dinasti yang kau rengkuhi kini tak bernadi
Kau hanya menecap-nyecap asa basi yang mulai menjauhi imaji
Kau tetap senyapi harimu dalam bui terali yang bukan besi
Menggauli berton sesak hati yang berhilir pada ketololanmu yang naïf
Kau tahu kau daif tapi temanmu kuat merajai dan membuatmu tercekcoki lalu mematuhi
Pidana, kriminal, dan entahlah apalagi yang giat didiplomasi oleh pelaku hukum yang cacat hukum kini kau ratapi telah kau singgahi
Kau bisa apa kini?
Rezim reformasi yang sok demokrasi yang mencinta duit kini yang menguasai
Kau menafasi udara yang tak lagi gratis dan kau harus membayari sesuatu yang bisa dulu kau hindari kalau kau mencermati
Sekarang siapa yang hendak aku salahi
Sedang kau bisu sebisu fotomu yang ada di depan diriku kini

Des.06.

Suara Kutukan

Suara itu ada lagi. Aku ingin menutup kuping tapi otakku iseng masih ingin penasaran. Hatiku protes. Ia sudah lelah dengan suara itu.
Suara itu bertambah ramai. Hatiku sakit. Ia mengetuk pita suaraku agar berteriak. Tapi otakku belum usai ingin menguping. Pita itu tersumbat.
Bau soto di hadapanku menyeruak. Nampaknya ia ingin menghiburku. Atau menggodaku untuk menghabiskannya ketimbang tersiksa dengan suara itu. Ah, tapi saat ini aku sudah tak lagi berselera. Suara itu sudah membungkam perutku dengan sugesti kenyang. Aku tinggalkan soto itu. Aku merangkak ke kamarku. Menelungkupkan badanku di atas kasur. Aku hanya ingin menangis.


Ark.kmr bawah tgga. Agustus 2008

untuk kamu yang selalu bilang saya ini bintang

kamu malu sekali. kamu menenggelamkan diri. kamu paksa jati dirimu bangkit lagi. kamu bahkan menghina jiwamu sendiri.
mereka anggap kamu sakit. mereka jijik. mereka bilang ih najis. mereka menertawakanmu hihihihi. mereka bilang juga kamu bagian dari banci. dan yang paling penting mereka gemakan kalau mereka benci.
mereka mengawasimu tiap kali kamu melangkahkan kaki. mereka menunggumu untuk mati. enyah dari bumi. mereka berharap atid mu lebih banyak mencatat dari raqib. bahkan mereka ingin merajammu dengan shahih.
mereka tak mengerti kalau kamu perih sakit hati. malah hingga dua kali. kamu sakit hati karena tersisih dan kamu sakit hati karena tak bisa berhenti. mereka tak tahu kamu merintih. mereka tak sadar kamu menjerit. pokoknya mereka egois dan selalu merasa suci.
dulu aku ikut menghakimi. membuatmu meringis dalam tangis dan ingin sendiri. namun kini aku terbitkan sebuah pledoi. tapi bukan untuk munafik. aku hanya ingin klarifikasi. dulu semua karena aku sedih. aku gengsi untuk bilang aku peduli. aku juga mungkin panik. dan mencoba meyakinkan diri kalau kamu hanya bergurau tengil.
tapi mau bagaimana lagi. kamu sudah berdiri untuk berpikir memilih. mungkin bisa berubah lagi. tapi jika tiada mungkin? kamu dan mereka harus siap resiko sampai mati.
ya ya ya. baik. cobalah kamu jalani. aku hanya bisa menggali. dari sikapmu dan sikap mereka yang bervariasi. aku tidak lagi mengurusi. aku mau meresapi. aku mau belajar mengormati. aku mau mengerti arti menghargai. aku usahakan aku tak merasa suci. aku juga tutupkan hati dari pengaruh idealis. karena aku tak tahu bagaimana opini ilahi.



ark.agt08.kmr bwh tgga.

lahir dari insomnia

sebisa mungkin kubilang ini bukan tentang cinta. bukan sama sekali. jika tentang cinta pasti aku bahagia. pasti aku percaya. tapi ini menyudutkan. merisaukan. jadi ini bukan cinta. apalagi ini juga menakutkan dan menyakitkan. sumpah. aku ingin sarafku meranggas. agar tak lagi berfotosintesis dengan khayalku yang menyeruak menggalaukan.
Dimulai dari mana. terserah. aku hanya ingin melampiaskan. bukan pada orang. karena aku tak percaya siapa-siapa. dan lagi tak ada siapapun yang mau acuh. kepadaku. aku nahkoda dengan kapal cita dan lara. tapi penumpangku hantu semua. musuhku perompak kejam semua. musuhku mencaciku dengan menerbitkan tabloid masa kelam. dan mereka menghantuiku. sama seperti penumpangku.
aku takut tapi aku tahu percuma. takutku tidak akan menghalau musuhku dari masa lalu. aku harus berani. aku tahu itu. tapi aku masih belum sanggup. aku mau menangis. tapi aku malu. karena aku bukan bayi ingin pipis. aku manusia yang bisa berdiri karena itu aku tak boleh menangis. aku hanya boleh tertawa. tertawa senang atau tertawa melecehkan. terserah. mana yang aku suka.
aku ingin tertawa karena aku sudah sakit hati.aku ingin tertawa karena sakit itu tak membuatku mati.dan aku juga belum mau mati. aku ingin tertawa. aku ingin tertawa karena kalian yang mati. mati karena dosa kalian yang bersumpah demi tuhan tapi bersekutu dengan setan. kalian pantas mati dan dibakar oleh malik penjaga neraka. atau disiksa dulu oleh nakir dan munkar. terserah. pilih yang kalian suka.
ah, tapi ternyata aku yang tersiksa duluan. kalian belum mati. akhirnya aku didamprat muadzin karena bukannya tahajud malah meratap. meratap dan hampir menangis. untung aku ingat aku bukan bayi. jadi aku hanya tersengguk. tapi aku malah tersiksa. aku tak bisa lelap untuk sejenak lupa. aku bosan aku insomnia. aku bosan berlari pada tulisan. walau ia mampu buatku kaya. tapi aku ingin kedamaian agar aku bisa tidur pulas dan bangun tertawa. atau paling tidak, aku ingin ada satu lampu mercusuar yang menciumku dengan kehangatan. sambil juga ia berkata, kemarilah karena aku cinta dan kau bisa percaya.
ah,tapi adakah ia..?


ark.agt08.subuh.kamar bawah tangga.

terbukti

ternyata semua alasan benciku logis. sangat logis.
semua kini terbukti.
dan aku hanya bisa menjerit perih.

Ark. 11 Agustus 2008

anestesi

Mungkin dia akan pergi. Setelah tugasnya usai.
Andai saat itu bisa
dilewati dengan anestesi.


Ark. 18 September 2008.

buta warna

akhirnya aku berhenti mengejar bianglala
pikirku jika ia memang ada di penghujung retasan terjal ini
serta terpampang di depanku
percuma saja
udara bewarna kelabu
matahari tinggal asap
jalan tetap berbatu
masih bertelanjang tanpa aspal
dan bukankah aku juga sudah buta warna?

Ark. 31 Juli 2010

tak bernisbi

ada sebaris rindu
tapi benarkah rasa itu rindu?
bukannya itu iri?
entah
seolah itu sudah tidak bernisbi
tapi yang jelas itu menyesakkan
menyakitkan
menyedihkan
memalukan
ingin kembali atau masuk ke gerbang lain
tapi itu tolol
karena itu khayalan
karena itu dibenci tuhan
ah ya sudahlah semoga tanpa payung dan mantel aku tidak menggigil lal tumbang..
aku masih tahu aku harus berdiri


Ark. 1 Novemeber 2008

MY DEARESTS PRAKTIKAN PRAKTIKUM PROFESI SINGAPURA

Halo praktikan praktikum profesi Singapura!!!!!

Apa kabar nilai semuanya?

Note ini sebenernya ngga penting, tapi saya sesenggukan juga waktu ngetiknya. Hiehehehe. Saya udah janji mau bikin note ini begitu nilai praktikum kita keluar, tapi berhubung saya lagi kkn jadi note ini baru lahir pada hari ini.

Saya cuma mau bilang, terima kasih banyak banyak banyak banyak banyak banyak seeeeeeeeeeekaaaaaaaaliiiiii atas kerja sama yang sudah kita lakukan selama satu semester kemarin. Ada banyak hal yang kita alami dan kita pelajari selama masa praktikum. Pasti masih pada inget gimana proses dari nol yang kita lakukan sampai akhirnya kita bisa mendapat nilai A dan B dalam praktikum ini. Setres bareng gara-gara harga tiket pesawat, harga hotel, travel, makan. Stuck bareng waktu bikin konsep, sidang, praktek, dan sidang lagi. Tabah bareng waktu kebijakan kampus selalu mengalami penyesuaian. Ketawa bareng waktu riri berguling di lucky plasa. Bertakbir bareng waktu geni akhirnya bisa naik pesawat (takbir dalam hati). Miris bareng waktu makan ayam hainan di food court yang harganya bisa bikin kita foya-foya makan di Che.co. Takjub bareng waktu ngelihat TKI di Singapura yang ngak cuma tinggal di KBRi tapi juga di Lucky Plasa (baca : TKI itu adalah kita). Trauma bareng lihat harga LV dan mencicipi kopi. Berdoa bareng waktu Dewa dan Ari bermesraan. Bersorak bareng waktu naik MRT, lihat Universal Studio DARI LUAR, dan mempertemukan Riri dengan sodara yang sudah lama terpiosah (merlion). Belom lagi Febe yang duitnya mengalami tragedi. Ah, jangan lupa juga waktu International Day. Thanks to decorator yang nemu pohon coklat dan beride brilian dengan bikin dekorasi unyu-unyu out of the box di booth. Oh iya, kita juga sempat mabok bareng waktu ngiklanin page kita di profil orang-orang bioar pada ngelike this.

Jangan lupakan juga dosen-dosen kita yang sudah mengangkat kita sedikit demi sedikit gari garis kebodohan, ketidaktahuan, ketidaksabaran, kesoktauan melalui ilmu baru, wejangan, masukan, kritikan, cambukan, semangat. Tanpa adanya bapak-bapak dan ibu-ibu dosen kita yang tercinta, kita nggak mungkin menjadi manusia yang lebih baik pada semester tujuh kemarin.

Dan, waduhhhhhh paragraf di atas masih belum ada secuil dari kenangan kita waktu praktikum di Singapura!!!!!!!!!

Hufffff, terima kasih banyak sekaliiiiiii ya Teman-teman akkkoooeeehhh cemmuanyuaaahhhh. Maafin juga kalau saya sudah berperilaku menyebalkan, mengesalkan, emosian, ngga sabaran, susah mendengarkan, dan labil. Maafkan maafkan. Saya hanya manusia seksi yang taat pada norma kesusilaan, jadi wajar kalau saya berperilaku agak menyimpang.

Hmmmm, apa lagi ya...?

Nggak tauuuuu, saya pokoknya sayang sekali sama kalian!!!!

Semoga praktikum profesi ini selalu ada di hati dan pikiran kita......

BIG HUGGGGGGGGGGGGGG from Pasawahan Kidul.

Rikianarsyi.

NB: Praktikan, jangan lupa, kita masih harus ngumpul lagi buat membagikan amanah keuangan sekalian berdoa bareng demi pulihnya keuangan Mandala Airlines yang tiket promonya kita borong. Hiehehehhe.

Long Time No See

Pfuiih long time no posting yaaa? Hiks.
Saya udah pulang dari Singapura. Alhamdulillah nggak diminta jadi istri Tuan Takur di sana. Terus sekarang saya lagi di Purwakarta. Saya lagi KKN. Hmmm. Banyak banget nih yang mau saya curhatin. Sama banyaknya kayak berita-berita baru di televisi. Bintang bermunculan dan menghilang. Dari mulai dipujanya Irfan Bachdim beserta nyonya yang seksih abieeesss sampai meninggalnya Elfa dan Adjie Masaid. Ah, parah banget ya saya, udah nggak posting berapa lama coba tuh? Sekarang malah udah ada gantung-gantungan manusia dan bakar-bakaran tempat ibadah. Aduh, saya pusing.