Orang Manja

Bingung adalah ketika menghadapi orang yang 'manja'.

Sebenarnya kita juga sih salah kalau misalnya kita terus-terusan diminta tolong sama orang manja. Orang yang manja itu pada dasarnya cenderung terlalu banyak minta tolong. Nah, seharusnya ketika kita merasa bahwa si orang manja ini sudah terlalu banyak minta tolong, kita harus bisa menstop. Si orang manja ini harus tahu bahwa nggak semua hal bisa dia dapatkan. Masalahnya, yang sering terjadi adalah ketika kita sudah bertekad bilang stop dan bahkan kita sudah bilang stop sekalipun, kita malah menarik perkataan kita ketika si orang manja meresponnya dengan marah-marah. Kita tiba-tiba jadi bersikap lemah ketika si orang manja ini mulai melancarkan jurus kedua, yakni marah hingga mengancam.

Ini salah banget.

Wajar, sih sebenarnya ketika kita khawatir si orang manja ini marah-marah, nyumpah-nyumpahin, nangis, mengancam, teriak-teriak, atau melakukan hal-hal ekstrem lainnya. Tapi seharusnya kekhawatiran kita itu nggak membuat kita menarik ucapan kita. Respon kemarahan berlebihan dari si manja itu memang pasti terjadi, tapi yakin, deh, si manja itu meskipun nekat, dia juga cemen untuk melakukan semua ancamannya. Kenapa coba? Ya, karena dia manja. Kalau dia berani melakukan semua tindakan berbahaya, harusnya dia juga ngga manja, dong. Atau misalkan dia ngambek dan diam di dalam kamar sampai beberapa lama, udah biarin aja, nanti juga dia pasti keluar sendiri. Kenapa? karena dia manja dan nggak mungkin bisa melakukan semua hal sendirian.

Kita salah banget kalau kita termakan ancamannya. Si manja memang biasanya nekat dan sok kuat, tapi itu tuh cuma sok-sokan doang. Maksud dia adalah untuk mencari perhatian dengan cara memperlihatkan penderitaannya. Jangan sampai empati sama dia. Biarkan saja dia melakukan hal-hal capernya. Ya itung-itung melatih dan menunjukan pada dia bahwa dia pada dasarnya bisa kok melakukan hal-hal tertentu tanpa bantuan orang lain.

Kalau kita malah menarik perkataan kita gara-gara ancaman, tangisan, dan sok kuatnya, dia akan terus menerus 'memamfaatkan' hal tersebut demi kemanjaan dia di masa mendatang. Janbgan terjebak dalam permainannya, deh. Sekali tidak, tetap tidak! MERDEKA!

Lagu Galau, Mars Kita

Finish! Yak, mari menulis absurd lagi!
Bukan, bukan finish bikin skripsi, finish yang saya maksudkan sekarang adalah finish melahap kudapan pagi semacam telur-mie-kornet yang digoreng bersama dan berwujud mimikri dan hibrid dari sesuatu yang konon dinamai omelet. Dasar pemikiran dari posting ini adalah niat membayar utang posting SEPULUH LAGU GALAU TERJAHANAM SEJAGAT RAYA yang belum dibayar juga padahal sudah lama saya tanya-tanya sama temen-temen saya lagu apa aja yang pas dalam situasi galau.

Eh, tapi sebenarnya dan sejujurnya, saya masih blur juga apa yang disebut dengan galau. Kayaknya setiap orang punya definisi masing-masing tentang galau. Bahkan, di dalam tubuh yang sehat dan jiwa yang kuat dari satu orang pun kerap tersimpan beberapa definisi galau. Ah, daripada saya jadi bergalau-galau memikirkan definisi galau, saya akan memulai posting ini dengan semedi beberapa definisi galau menurut saya sambil ditemani secangkir coklat panas di mug hitam tercintah!

Galau itu Kasih Tak Sampai
Waktu zaman-zaman SMP pasti pernah dengar lagu Padi yang Tetaplah menjadi bintang di langiiiiiit, agar cinta kita abadiii... Nah, sumpah deh, dulu saya benci banget sama lagu ini. Bukan soal liriknya. Waktu lagu ini populer, saya masih kelas 1 SMP dan masih ngga ngerti apa itu cinta selain ikut-ikutan suka sama Ahda gara-gara 80% dari populasi cewek SMP 7 suka sama Ahda. Saya nggak suka sama lagu ini gara-gara lagu ini di mata saya sudah mencerabut keceriaan anak-anak kelas 1 SMP yang baru saja melepaskan seragam merah putihnya dengan bergaya sok dewasa. Memuakkan sekali rasanya melihat beberapa cewek di kelas saya memandang nanar pada langit-langit kelas saat pelajaran kosong dengan senyuman tipis tergerut di paras mereka sambil menyenandungkan lagu ini. Dunia jadi berasa milik bertiga, si cewek, Padi, dan langit-langit kelas.

Nah, keadaan berubah setelah saya mengerti apa arti cinta. Azek. Waktu saya baca lirik Kasih Tak Sampai, sepertinya liriknya bagus juga untuk mewakili suasana galau definisi pertama, apalagi bait setelah reff Tetaplah menjadi bintang di langiiiit.

sudah, terlambat sudah
ini semua harus berakhir
mungkin inilah jalan yang terbaik
dan kita mesti relakan kenyataan ini
Galau bangetlah kalau kita mendapatkan situasi macam lirik di atas. Terlambatlah, harus berakhirlah, jalan yang terbaiklah, relakanlah. Apa-apaan coba? Yang paling nggak enak tentu saja ungkapan jalan terbaik. Ah, klasik tuh! *emosi* Eh, lihat juga lirik bagian awalnya,

indah terasa indah
bila kita terbuai dalam alunan cinta
sedapat mungkin terciptakan rasa
keinginan saling memiliki

dan bila itu semua
dapat terwujud dalam satu ikatan cinta
tak semudah seperti yang pernah terbayang
menyatukan perasaan kita

Ah, galau banget.

Oke, mari berlanjut ke masa SMA. Bukan pemuda-pemudi Indonesia namanya kalau masih belum hapal Sumpah Pemuda dan lagu satu ini, UNTITLED, Maliq and the Essentials! Lagu Maliq yang sempat menjadi mars ikatan galau se-indonesia ini nggak heran banyak dijadikan bahan rujukan untuk melengkapi atmosfer galau para remaja tanggung dan dewasa tanggung abad 21. Malah, saya yakin beberapa abad lagi lagu ini akan dijadikan soal UAS mata kuliah umum dan bahan kompre ujian sarjana beberapa universitas terkemuka di dunia. Ada banyak pertanyaan manusiawi yang digulirkan oleh vokalis ganteng dalam Untitled ini, contohnya...

bilaku bukan yang ingin kau miliki, salahkah ku bila kaulah yang ada di hatiku?
adakah ku singgah di hatimu?
mungkinkah kau rindukan adaku?
adakah ku sedikit di hatimu ?
bilakah ku mengganggu harimu?
mungkinkah tak inginkan adaku?
akankah ku sedikit di hatimu ?

Namun kemudian, ketakutan yang disiarkan oleh Maliq ini dijawab oleh Endah and Rhesa. Layaknya sahabat lama yang tahu banget busuk-busuknya kegalauan kita, Endah and Rhesa yang konon memang pacaran ini memberikan nasehat yang mampu mensupport kita, sang pegalau sejati, untuk lebih berani menyuarakan isi hati, isi otak, dan isi dompet. Sepertinya nasehat Endah dan Rhesa ini terinspirasi dari lagu nasional zaman perjuangan, Maju tak gentar membela yang benar. Apa kata Endah sama Rhesa ?

I love you but it’s not so easy to make you here with me
I wanna touch and hold you forever
But you’re still in my dream
And I can’t stand to wait ‘till nite is coming to my life
But I still have a time to break a silence
When you love someone
Just be brave to say that you want him to be with you
When you hold your love
Don’t ever let it go
Or you will loose your chance
To make your dreams come true…
Eh, eh, eh masih ada lagi kata Endah sama si Rhesa,

And I never thought that I’m so strong
I stuck on you and wait so long
But when love comes it can’t be wrong
Don’t ever give up just try and try to get what you want
Cause love will find the way….
When you love someone
Just be brave to say that you want him to be with you

Camkan itu, Sodara-sodara! Jikalau kalian sedang memendam rasa, katakan saja. Jikalau kalian nggak pengen putus, katakan saja. Mau sambil nyanyi di depan rumahnya ditemani hujan deras ala-ala Naysilla Mirdad juga boleh. Atau sambil nangis ala Chacha Marshanda? Boleh saja, tapi pastikan bahwa hubungan antara air mata dengan ingus tetap lebih besar air mata. Jangan sampai besar ingus daripada air mata. Itu akan mengurangi efek dramatis.


Galau Itu Sok Bisa Move On padahal Engga Sama Sekali
Suka ngerasa nggak sih dalam masa-masa get over itu kita suka tiba-tiba ngerasa sok bisa move on terus nyanyiin lagu macam No Parade-nya Jordin Sparks?

The story was supposed to last
You were never supposed to be
Just somebody in the past
Somebody i used to see
Atau macam lagunya Leona Lewis, Better in Time ini,

Since there's no more you and me
It's time I let you go so I can be free
And live my life how it should be. No matter how hard it is,
I'll be fine without you, Yes I will.
Padahal, sekalipun udah punya gandengan baru, perasaan kita masih kayak perasaan Katy Perry kepada Sang Arjuna yang sudah pergi bersama Rahwana,

Cause when im with him
I'm thinking of you, thinking of you
What you would do if
You were the one
Who was spending the night
Oh I wish that I
Was looking into your eyes

Galau itu Berteman dengan Kecengan
Sebenarnya sih agak-agak absurd juga ya masalah cinta ini. Mmm, di satu sisi, kayak saya sebutin di tema awal, rasanya itu gimanaaaa gitu cuma bisa mengagumi orang dari jauh aja. Ada banyak pertanyaan yang bikin gila macam yang diajukan Maliq. Nah, tapi di sisi lain, kalau kita dekat sama si orang yang kita suka juga sama aja bikin jumpalitannya. Rasanya nyesek juga, huaaaaaaaaa. Kalau nggak percaya, boleh kita tengok kata-kata Keane di Hamburg Song-nya yang dijadikan bahan rujukan Ayi kalau lagi ingin galau.

I don't wanna be adored
Don't wanna be first in line
Or make myself heard
I'd like to bring a little light
To shine a light on your life
To make you feel loved

No, don't wanna be the only one you know
I wanna be the place you call home
....

Will you see me in the end
Or is it just a waste of time
Trying to be your friend


Menjadi teman dari orang yang kita sukai itu nggak gampang, apalagi kalau dia udah punya orang lain yang menurut kita nggak qualified untuk sama dia. Yang kayak-kayak begini nih yang juga bikin galau segalau-galaunya galau. Eh , tapi lebih ke arah bete sih. Yah, kayak yang dibilangin sama Taylor Swift di You Belong with Me.

She wears high heels,
I wear sneakers.
She's cheer captain,
And I'm on the bleachers.
Dreaming about the day when you wake up and find
that what you're looking for has been here the whole time.

If you could see
That I'm the one
Who understands you
Been here all along
So why can't you see
you belong with me?
Standing by you
Waiting at your backdoor.
All this time
How could you not know, baby
You belong with me,
You belong with me?

Aih, sedih banget. Hmmmm apalagi kalau sampai ber-ending macam All or Nothing-nya OTown,

Or are we just friends
Is this how it ends
With a simple telephone call
You leave me here with nothing at all

Galau Itu Ingat Masa Lalu dan Berharap untuk Masa Depan
Nah, tapi jangan terlalu lama berkubang dalam kegalauan yang membuat kita tak bisa optimis menatap masa depan cerah ceria bahagia sehat sentosa sejahtera. Kalaupun kita mau galau, lebih baik contek tips dari Remon. Kata Remon yang konon sudah memenangi piala Oscar tujuh kali sebagai aktor galau-tapi-tegar terbaik versi on the sport, jikalau kita merasa galau, segeralah putar lagu yang memicu produktivitas. Jangan heran, Remon ini memang murid langsung Karl Marx yang tidak menginginkan hal-hal imajinatif memorakmorandakan rencana revolusi kaum buruh. Pokoknya, mending dengerin lagu The Milo yang Dont Worry Being Alone, deh!

Lights guide you through the emptiness
There’s something you could found
In the dark.
The beat that you can feel inside
And it won’t make you sad
You will know.
Yakin, deh, terutama buat cewek-cewek bahwa pada suatu hari nanti janji Allah itu sesungguhnya NYATA! Suatu hari nanti bakal ada pria macam Brian McKnight menyanyikan lagu manis, Marry Your Daughter, lalu kalian akan bahagia happily ever after, memiliki anak yang soleh, serta liburan bersama pasangan ke Alcapulco setiap kali cuti lebaran.

I'm gonna marry your daughter
And make her my wife
I want her to be the only girl that I love for the rest of my life
And give her the best of me 'till the day that I die, yeah
I'm gonna marry your princess
And make her my queen
She'll be the most beautiful bride that I've ever seen
I can't wait to smile
As she walks down the isle
On the arm of her father
On the day that I marry your daughter

Semester Absurd : Edisi Satu Hari dalam Hidup Mahasiswa Tingkat (Semoga) (dan Harus sih) Terakhir

Kadang saya heran sama orang yang terlalu menjaga gengsi. Sudah tahu lemah, tapi berpura-pura kuat. Sudah tahu berpunya, tapi berpura-pura miskin. Sudah punya pacar, tapi ngakunya tak punya. Gimana toh? Absurd sekali. Persis sama dengan kehidupan mahasiswa (semoga) (dan harus, sih) tingkat terkahir seperti saya dan teman-teman saya.


What a Day
Kira-kira siapakah yang sudah paham betul bahwasanya alarm hape itu merupakan teknologi mubazir yang meskipun sudah disetel sedemikian tulusnya pada suatu malam, pada akhirnya akan distop juga begitu alarm itu meraung-raung keesokan paginya? Teknologi yang bisa membangunkan manusia-manusia yang gemar begadang mengetik skripstwit (ketik 1 paragraf skripsi dan diselingi 18 reply dan 14 twit) tentu saja,
1. Twiter
2. Mimpi bertemu dosen pembimbing
3. Sms dari TEMAN SEPERJUANGAN (catat itu, TEMAN) seperti, "Ngampus ga?"; "Jam berapa ngampus?"; "Ngampus yuk!" ; "Mau ke perpus ga?" dan sebagainya.
Alhamdulillah, mungkin ini juga jalan dari Tuhan untuk menghindarkan kami dari kegiatan keji dan munkar dalam pacaran seperti menyakiti hati pacar, cule brekele demi mentraktir pacar, meminjam motor teman yang sedang kesusahan demi apel pada pacar, dan lain sebagainya, jadi memang 9 dari 8 orang di sekitar saya (termasuk saya) tidak memiliki pacar yang bisa mengirimkan sms semacam, "Bebeb, udah bangun loooommmm?"; "Caiank, jungun luphu maem iaaaps"; atau "Yang, SELESAIKAN SKRIPSI HARI INI ATAU AKU BUNUH DIRI!"
Alhamdulillah nggak ada.
*Catatan : Tulisan di atas dibuat dengan hati pilu dan muka pias

Setelah membalas sms atau twit dari teman yang menanyakan kesediaan kehadiran dengan isi singkat seperti, "Yoi" ; "Iya pagian, jam sepuluh sebelasanlah"; "Hayulah"; "Kaga ah, males.", biasanya kami tidak langsung mandi, tetapi tidur lagi. Maklum, pembicaraan dengan dosen pembimbing di alam mimpi tadi masih kagetan, masih syok, jadi belum masuk ke tahap bagian mana saja yang perlu direvisi.

Ritual di kampus selalu sama. Ya, namanya juga ritual. Datang ke kampus, langsung ke perpus di gedung C lantai 3, memasukkan tas ke dalam loker setelah ambil laptop dan map file skripsi, copot sepatu, belok kiri ke bagian rak skripsi, ngambil beberapa skripsi (yang entah fungsinya buat apa), cari kursi, menyalakan laptop dan wifi, membuka microsoft word, lalu bertwiteran. Menjelang pukul 12 siang, saatnya menolehkan muka dari laptop untuk mencari teman seperjuangan, memberikan isyarat, "Makan yuk", lalu serentak menutup laptop, dan berangkat beriringan menuju Pedca, sebuah kafe yang didesain untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup mahasiswa borjuis yang tidak memetingkan produk dan harga, tetapi mementingkan gengsi. Menu di Pedca bervariasi dari Soto Ayam Peking, Sate Ayam Kalkun, Nasi Barbekyu, Smashed Chicken alias ayam yang dalam proses penggorengannya mendapat tekanan tinggi dan disajikan dengan beberapa sayuran organik semacam yang telah disterilkan melalui proses penggorengan bersuhu tinggi, serta ada pula paduan sempurna dari tahu dan tepung yang disiram saus kacang. Makan di Pedca merupakan pembeda status sosial mahasiswa di universitas saya.

Setelah makan dan bertukar pikiran mengenai tiga topik utama yang paling banyak disebut oleh mahasiswa tingkat akhir pada umumnya, yakni gosip (baik gosip artis nasional maupun artis jurusan), skripsi, dan kejombloan yang biasanya berlangsung satu hingga satu setengah jam, kami pun kembali ke perpus. Perut kenyang, otak lancar. Sambil bertwiter, kami pun mulai bisa mengerjakan skripsi.

Pukul 15.00 bel perpus berbunyi. Bel ini adalah sinyal yang sangat kuat bagi para mahasiswa untuk solat asar dan segera menuju camp berikutnya. Sebuah camp yang mengingatkan kami akan tujuan hidup, yakni gazebo yang berdekatan dengan ruang sidang. Ah, gazebo memang selalu mampu menerbitkan sisi-sisi romantisme kami setiap kali kami bercengkrama. Sambil menikmati atmosfer di sekitar gedung B yang begitu eksotis, kami pun kembali bertukar pikiran sambil sesekali berdebat dan tak lupa juga menganalisis objek-objek di sekitar kami.

1 : Wiiiihhhhh, Ayu Ting Ting, Ayu Ting Ting!
2 : Mana, mana, mana, mana?
3 : Siapa tuh Ayu Ting Ting?
4 : Wah, iya euy si Ayu Ting Ting
5 : Ini apaan lagi Ayu Ting Ting...
6 : Itu loh anak 2008
7 : Siapa?
8 : Si X
9 : Kok Ayu Ting Ting sih?
10 : Liat aja rambutnya, kuning-kuning gimanaaaa...
11 : Lagi ribet diaaa
12 : Ribet kenapa?
13 : Ngajuin judul gitu. Aduh udah bulan oktober, belum ngajuin, belum ini, belum itu, kapan gue lulusnyaaa...
14 : Ancrit, sabar nooon, kaga liat kita apah?
15 : Tau
16 : Ayu Ting Ting tuh dipikir-pikir bego tau
17 : Ini bego kenapa lagi?
18 : Ayu Ting Ting asli ini. Ya iya bego. Masa dari tahun 2007 sampai sekarang masih nyari alamat. Cari kek di Google, Yellow Pages, kayak ngga ada teknologi aja.
19 : Iya, ada YahooAnswer juga!
20 : Eh, Yahoo Answer tuh nggak pernah ada yang penting tau jawabannya
21 : Iya, nanyanya apa, malah diarahinnya ke situs-situs aneh gitu
22 : Berita di Yahoo juga ngga ada yang penting tuh
23 : IYA BANGETTTT. Tapi masalahnya gue selalu buka itu berita
24 : Ih gue jugaaa. Berita apa tuh, Raffi Ahmad putuslah
25 : Sarah Sechan bercerailah
26 : Eh, itu serius Raffi Ahmad putus tuh?
27 : Iya serius
28 : Eh, gue juga pernah tau baca berita katanya semua anggota DPD xx kalau mau kunjungan kemana gitu harus bawa kondom
29 : Wahhhh, berarti ampe ke atas-atasnya dong. Emang napa?
28 : Biar ga AIDS gitu
31 : Emang orang kalau kunjungan-kunjungan gitu hampir selalu melakukan hal-hal seperti itu ya ampe diwanti-wanti gitu bawa kondom.
32 : Iya kali ya
33 : Eh, bukaaannnnn itu masalahnya kayaknya. Ya ga sih? Jangan-jangan justru yang membawa AIDS itu yaaaaa....merekanya dong. Kan merekanya yang disuruh bawa kondom biar ga menyebarkan.
34 : Wahhhhhh, iya
35 : Eh, tapi nih ya, perasaan mah yang banyak kena AIDS itu yang ras-ras itu deh. Lihat aja di benua xx
36 : Kan emang konspirasinya buat memusnahkan mereka. Katanyaaa..
37 : Itu kan penyakit awalnya penyakit bangsa kera gitu kan. Masa penyakit kera nyebar ke manusia..
38 : Ya mungkin zaman dulu ada yang berhubungan dengan kera terus kena. Yucks. Hoek.
39 : Nangor lagi susah air, nih
40 : Wah, iya ya?
41 : Musim keringnya kelamaan nih, mana daerah resapan juga udah berubah jadi jalan raya. Makinlah kering. Eh, di nangor tuh ada laundry yang nyuci sendiri ngga sih?
42 : Ada, ada. Di xx.
43 : Elah, nyuci di sungai aja kali. Tuh di Ciseke ada sungai.
44 : Kenapa emang harus yang nyuci sendiri?
45 : Ya gimana, soalnya kalau di laundry mah ngga bersih. Ngga diapa-apain. Mending gue rendem sendiri.
46 : Eh, iya, iya. Mending ngerendem. Pokoknya kalau mau ngerendem tuh rinso yang paling bagus mah attack.
47 : Hah? Rinso yang paling bagus Attack? gimana sih?
48 : Iya, Rinso yang paling bagus mah Attack.
49 : Itu tuh sama kayak bilang Coca Cola yang paling enak mah Pepsi.
50 : Eeehhhh, maksud gue deterjen. Hehehehehe.
51 : Kalau gue mah kalau ngerendem cucian gitu tiga-tiga. Gue mah setiap nyuci cuma nyuci tiga baju gitu.
52 : Wah, emang kenapa? Ada ngaruhnya? Lebih bersih ya?
53 : Bukan, gue males nyuci banyak-banyak
54 : Astagaaaaa. Kirain gara-gara apa
55 : Itu mah sama! Gue juga males nyuci banyak! Kirain ada apaan!

Itu baru potongan pembicaraan yang tidak jelas apa intinya dan termasuk tema baru di luar kebiasaan. Partisipan biasnaya berjumlah lima orang sampai tak terhingga. Biasanya kami membahas hal-hal yang bersifat ilmiah seperti metode penelitian dan teori untuk membahas kasus serta tema supportive apabila ada yang sedang galau karena cinta. Seperti apa? Tunggu di posting yang akan datang dalam edisi Semester Absurd!