Dari Status Fesbuk Teh Anggalia soal HI yang Glamor

Teh Anggalia atau Teh Anggi adalah senior saya di HI Unpad *dan ternyata di SMAN 3 Bandung juga* yang kalau kata Barney di How I Met Your Mother, "LEGENDDD------DARY!" Satu hal yang cukup inspiratif buat saya dari Teh Anggi adalah keberaniannya untuk melakukan hal yang ingin dia lakukan ngga peduli titel yang disematkan oleh orang lain untuknya. Apakah itu? Teh Anggi luar biasa karena ngga nanggung-nanggung bikin skripsi. Skripsinya yang tebal tidak berisi bualan yang dia copy-pastekan dari omongan begawan belaka, tetapi memang benar-benar untuk memuaskan esensi dari penelitian itu sendiri. Konon untuk menyelesaikan skripsi tersebut Teh Anggi butuh waktu hampir 2 tahun *atau pas atau lebih ya? Saya agak-agak miss soal ini*. Untuk ukuran Teh Anggi yang intelektualitas dan IPK-nya terkenal gede banget se-HI, skripsi tebal yang dibuat dalam waktu yang cukup panjang saya yakin bukan bentuk eskapis dari kemalasan. Teladan dari Teh Anggi itu yang sedikit banyak menyemangati saya untuk nggak menye-menye soal skripsi dan hanya menujukannya sebagai syarat-lulus-6-sks belaka.

Satu hal lagi yang saya sukai dari Teh Anggi, sebagaimana juga yang saya kagumi dari Kang Wirya *Kang Wirya sudah saya ceritakan sedikit di page tumblr saya*, adalah kesederhanaan, kebijaksanaan, dan kerendahhatiannya dalam menyikapi jurusan kami tercinta, HI, yang bagi orang kebanyakan, termasuk mahasiswa-yang-sebenarnya-biasa-aja-ngga-hebat-hebat-banget-studi-HI-nya-tapi-sikapnya-agak-lebih-yo'i-dari-yang-pinter-beneran, menawarkan mimpi glamor. Saya berharap sekali status fesbuk Teh Anggi dibaca banyak orang, termasuk mahasiwa yang tadi saya sebutkan, agar mereka mau sedikit membongkar kejumawaan, menipiskan mimpi shallow, dan membuka wawasan bahwa HI dan segala mimpi yang disematkan kepadanya hanya mitos yang tidak berarti bila mereka hanya terus mempertahankan mindset sok jago sok elitis.

Berikut dua tutur status Teh Anggi.

  • Segala sesuatu yang berbau "diplomatik," seperti kedutaan besar, departemen luar negeri, PBB, perusahaan multinasional dan hal-hal 'keluarnegerian' lain biasanya jadi pujaan anak-anak HI. Akhirnya saya menemukan kata yang lebih baik dibanding "pretensius", yang kesannya terlalu memojokkan: glamor. Dunia HI yang pernah saya alami dulu penuh keglamoran: hal-hal yang fascinating, alluring, attracting. Saya yakin teman-teman yang sudah menempati posisi-posisi glamor tadi pada akhirnya menganggap hal itu biasa saja, tapi saya merasa keglamoran itu dipertahankan dari generasi ke generasi, bahkan dimitoskan. Waktu saya jadi salah satu alumni yang diminta berbicara di depan para mahasiswa/i baru, yang dipertontonkan adalah keglamoran ini. Saya juga bingung, kenapa yang didiskusikan bukan apa yang dikerjakan dan maknanya bagi dunia? Apakah definisi "sukses" sudah menjadi sememanjarakan ini? Kalau tidak menyebutkan sejarah ke luar negeri atau ikut Konferensi Internasional ini-itu, pasti kita dipandang sebelah mata. Einstein saja pernah bilang, try not to be a person of success, but a person of value. Sampai sekarang pun saya masih terus memikirkan dan menafsirkan ulang kalimat itu dan saya yakin diskusi dan debat tentang "sukses" dan "bernilai" ini harus terus disulut dan direka ulang dalam dunia glamor a la disiplin yang saya cintai ini (supaya tidak jadi penjara baru).


  • Untuk adik-adikku anak HI, hal terbaik yang bisa kalian dapatkan dari kuliah di disiplin (ilmu?) ini adalah kaca mata dalam memandang dunia. Jangan sia-siakan diskursus kaya tentang hampir semua ilmu sosial yang ada: sejarah, sosiologi, antropologi, hukum, filsafat, komunikasi, ilmu budaya, dan tentunya politik itu sendiri. Dengan wawasan seluas itu, seharusnya anak HI punya pandangan holistik terhadap kenyataan global dan peduli akan hal-hal yang ada di luar diri dan lingkungan terdekatnya, meskipun kelak bekerja di bidang yang berbeda-beda. Sayang ilmunya kalau anak HI akhirnya hanya jadi sebulir sekrup dalam mesin tanpa membuat mesin itu setidaknya berjalan ke arah yang lebih baik....


Happy Thinking, Happy Absorbing. Be a true international relation-ist!