The Friends, The Lovers, The Family

Pada posting kali ini saya mau ngomongin beberapa orang yang suka secara sengaja saya hindari tapi selalu mengejar-ngejar saya. Mereka telah meneror kehidupan kampus saya dengan penuh tawa dan hinaan. Hmmm, pertemanan kami cukup sederhana. Entah ini berawal dari apa dan kenapa. Awalnya kami memiliki komunitas yang berlainan, bahkan di antara kami juga sempat tidak saling kenal sehingga muncul kecurigaan-kecurigaan, tapi seperti biasa, kegiatan-kegiatan kemahasiswaan menyatukan kami. Dari mulai Globalisation (nama ospek yang menjadikan kami maba imut nan ingin ditendang), Porang (pertandingan olahraga antarangkatan), Makrab (malam keakraban), KPU, HIMA, I’09 atau Interdependence 09 (nama ospek yang menjadikan kami senior ramah dan malu punya ketua kayak Mufli), Symphonesia 3 jilid, sampai Prakprof atau Praktikum Profesi. Pokoknya dari Cimahi sampai Singapura! Itu baru acara besar yang menyita waktu minimal enam bulan dengan rapat, makan siang sampai makan malam, menjajah kosan dan mobil, serta tidur sembarangan. Masih ada acara-acara ‘kecil’ yang juga membuat kam sulit terpisahkan dan tahu kebiasaan tidur masing-masing.

Hmmm, menginjak semester 8 ini saya jadi merasa mellow. Sudah terlalu banyak hal-hal yang kami lakukan bersama sehingga semua terasa sebagai rutinitas. Ah, bayangkan bagaimana rasanya melepaskan rutinitas! Menyesakkan, kan? Nah, itu yang nanti akan terjadi pada diri kami beberapa saat lagi. Mana ada nanti makan siang di Pedca? Nongkrongin meja batu di depan jurusan, menjajah gazebo, ngadem di kuburan cina, leyeh-leyeh di depan dekanat, goyangin mobil Fahmi, buka puasa bareng di kampus, bagi-bagi oleh-oleh lebaran dari Padang, Medan, Jakarta, Palembang, Jambi di kosan Riri atau Febe? Ah, susaaaahhhh! Bahkan mungkin untuk datang ke makrab tiap tahun aja susah! Hahaha. Sedih.

Nah, tapi jangan karena membaca posting ini dan merasakan betapa sayangnya saya sama mereka membuat kalian berpikir bahwa mereka yang akan saya sebutkan di bawah ini adalah orang-orang dengan tampang minimal kayak Indra L. Brugmann atau Nikita Willy. Awalnya iya, mereka sebangsa Indra dan Nikita, hanya saja karena kerasnya hidup di Jatinangor, susah air, susah makan, dan susah punya pacar, maka jadilah saya dan mereka bertampang pas-pasan dan harus cukup puas dengan modal sedikit pengetahuan tentang Realisme, Liberalisme, Humanitarian Intervention, Perang Dunia, Queer Theory, Power/Knowledge, dan Glokalisasi.


1. Ayie

Koor pubdok abadi. Fotografer andalan 2007. Nyawa 2007 terletak pada kamera Ayi. Anaknya Oom Kudang. Seperti papanya, Ayi selalu penuh petuah sehingga selalu menjadi Mamah 2007. Kalau naik mobil harus selalu di depan. Kalau lagi bĂȘte maunya sendirian. Teman smsan yang paling rame. Orang yang paling logis untuk diajak curhat. Orang yang paling gokil kalau diajak menggila. Pemberani. Suka main jauh-jauh. Semoga kelak bahagia dengan Kang Ag*s. Hahahahaha. Pisss Mamahhhhhhh. Aku sayang bangeeeeeetttttt ama kamuuuuu, Ayiii!!!


2. Riri

Koor konsumsi abadi. Kadep Sosial abadi. Korban bullying abadi. Paus terdampar. Nikita FREE Willy. Putri Dugong. Cita-citanya buat megang Prada, Gucci asli sudah terealisasi di Singapura waktu Prakprof. Sekarang pemilik akun @megantika ini selain sibuk menghalau pembajak status dan twit, ia juga sibuk mempersiapkan diri meraih cita-citanya untuk menjadi artis agar tidak galau setiap UAS. Lebih suka ditabok Jupe daripada UAS dijagain apangkuput.


3. Dewa

Penasehat cinta. Pecinta Fabregas. Rajin makan biskuat. Punya jam tidur yang aneh. Di saat orang-orang ngetwit, “Selamat pagiiii…!”, dia akan ngetwit, “Saya tidur dulu yaaaaa…!” -___-

Susah bangun, susah sadar, mandi lama. Kalau janjian sama Dewa dan dia ngesms, “Oke gw otw,” itu artinya dia otw ke kamar mandi, tunggulah 3 jam lagi (syarat dan ketentuan berlaku, semakin jauh jarak tempat ketemuan dengan kamar mandi, maka semakin lama… dia bangun).

Unyu. Bijak. Lebay. Sabar. Tahan tekanan. Terlalu visioner cenderung overlap. Cobalah curhat tentang kecengan, dia bakal bahas sampai ke kehidupan pernikahan. Pernikahan anak cucu kalian, malah.

Saya sayang Dewa :-*


4. Febe

Encim. Labil. Coba aja dia ke Pedca, setengah jam bakal dia habiskan untuk memilih nasi gila atau soto atau sate atau batagor atau nasi kuning yang akhirnya berakhir pada kesimpulan, “Yah, gw kan lupa belom ngambil duit!” dan dia pun langsung balik ke kosan ngambil ATM padahal ada banyak donator yang mau minjemin duit dengan bunga ringan. Selalu dikelilingi pria-pria aneh yang meneror dengan cinta. Hatinya lembut cenderung sensitif. Agak perfeksionis tapi berakhir pada keteledoran gara-gara ketiduran di depan laptop dengan posisi telentang di lantai sampai pagi.

Nggak ada Febe nggak rame.


5. Fransis

Kalau Febe encim, Fransis cicinya. Lembut. Bijak. Penyayang. Unyu. Pecinta Korea. Sering digosipkan bersaudara dekat dengan Sodako. Misterius. Suka hilang tiba-tiba. Sedang rajin mengerjakan skripsi di Bosa Café. Nggak tahu sama siapa. Nggak punya pacar. Banyak dikeceng sama 2007 secara diam-diam.


6. Mufli

Namanya terangkat sejak menjadi ketua Interdependence’09. Mukanya ga bagus. Kalau lagi setres lebih ngga bagus lagi. Berhasil punya pacar akibat nembak Niki di kala senja. Konyol. Gokil. Kocak. Mpok Nori versi cowok. Ngga tau malu. Nggak tau kalau teman-temannya pada malu punya teman kayak dia.


7. Fahmi

Vokalis D’Massiv. Koor Transportasi 2007. Berbehel. Dengan tampang nggak jauh dari Mufli dan Bayu, dia sudah dua kali punya pacar dan dua-duanya cewek. Terios biru dengan huruf nopol MR miliknya sudah terlalu banyak menampung kebrutalan 2007. Joknya sudah penuh dengan cap pantat 2007 macam Dewa was Here, Riri was here, Mufli was here. Selain itu saya yakin setiap kali ada 2007 naik, pintu mobil itu udah teriak-teriak “Shit happens, shit happens!” tapi nggak pernah ada yang peduli.


8. Vita

Ratu LEBAY sedunia. Sepupu dekat Dewa. Nama Vita mengorbit sejak menjadi bintang utama Ada Apa dengan Cinta. Koor acara yang selalu disiplin dan punya kepribadian ganda. Kalo galak ga nahan, kalo lebay pengen disambit gada. Sensasional. Bermental artis. Imut. Penyayang Riri.


9. Rizka

Mukanya galak. Hatinya preman. Hanya takluk dengan pacarnya. Sudah bertekad kalau nanti nikah ngga mau ngundang 2007. Kalau terpaksa ketauan nikah, minimal nanti bakal bikin tenda sendiri buat menampung kebrutalan 2007.


10. Bayu

Sempat tertikung dan terpuruk, tapi mas poni lempar anak Pak Eddy ini akhirnya bisa menegakkan panji-panji kejayaan! Seperti Mufli dan Fahmi, Bayu sudah mempersunting wanita dan sudah berani mesra-mesraan di twitter. Kayaknya sih dia nggak cinta-cinta amat sama pacarnya sebagaimana pacarnya juga nggak cinta-cinta amat sama dia. Bayu mah rajin ngetwit co chiiiid ke pacarnya cuma buat pamer doang.


11. Ari

Harusnya Ari bisa jadi orang ganteng. Harusnya Ari bisa jadi pria yang diidolakan banyak wanita. Sayang sekali, Ari ini orangnya pemalu cenderung malu-maluin. Hatinya sensitif. Coba aja katain dia, pasti langsung diketik jadi twit yang hopeless. Sepanjang sejarah kuliah, saya jarang nemu gosip miring tentang Ari. Sebabnya satu, segala hal yang janggal dari Ari itu bukan gosip tapi kenyataan. Hahaha. Semoga Ari bisa jadian ya sama Dewa.


12. Alex

My lovely Uda Bebebz. Awal kami menjadi teman dekat adalah gara-gara terlalu banyak terlibat satu kelompok. Entah sudah berapa mata kuliah Dabebz (panggilan sayang) ini memasukkan nama saya di dalam kertas. Saya sebenarnya sebal sama dia. Gara-gara dia, kehidupan cinta saya tersendat. Semua angkatan mengira saya pacaran sama Alex! Tapi Dabebz ini adalah satu-satunya pria yang paling waras kalau saya ajak ngomong. Mungkin disebabkan oleh jam terbang ‘tertikung’-nya yang agak expert.


13. Gigih

Semenjak putus (kalau nggak salah) 2 tahun lalu, Gigih tidak pernah pacaran lagi. Bukan dia masih cinta mati sama mantannya, tapi gara-gara nggak berani nembak kecengan baru aja. Tersiar kabar bahwa ketika di Singapura Gigih sempat menghilang selama beberapa jam hanya untuk galau dan akhirnya membelikan sesuatu untuk kecengannya. Tapi saya rasa itu bohong. Gigih nggak seberani itu.


14. Solpa

Pria yang suka pengen pamer dan sombong kalau dia pintar tapi sayang selalu GAGAL. Hanya percaya pada Tuhan dan hal empirik. Hal yang paling khas pria penikmat film ini adalah tawanya yang begitu mengejek. Sambil menggelengkan kepala ala India, mulutnya akan menceracau, “Menyehehehehehehehekkkk………”


15. Remon

Orang paling waras dan paling bisa diandalkan kalau ngerjain tugas. Rasional. Hati-hati. Tekun. Celotehannya jarang-jarang tapi semua petuah. Penenang jiwa. Nggak pernah gentar walaupun dikejar Vita. Malah tercium indikasi bahwa Remon mulai menyimpan hati untuk Vita. Kecil-kecil cabe rawit. Sangat bertenggang rasa. Suka deh sama Remon!


16. Ronal

Suami Riri. Berbadan besar. Paling tahu peta cewek cantik di angkatan bawah. Nggak gentar ngejar cewek-cewek itu walaupun Riri udah melotot dan mengaum. Penanggung jawab akomodasi dan travel selama Prakprof. Tertarik pada hal-hal berbau ketuhanan, terutama sejak Prakprof dan ngobrol banyak sama Pak Kiagus.


17. Bima

Suka deh nyubitin Bima! Berbadan besar. Suka Jepang. Suka menelepon saya lama banget. Suka smsan sama saya seharian. Sahabat sejati. Bersolidaritas tinggi. Loyal. Tempat curhat yang selalu care. Fotografer 2007 kayak Ayi. Selalu berhubungan dengan urusan multimedia. Setiap makrab rumahnya selalu jadi basecamp. Drummer. Gamer. Kadang saya suka kesel sama Bima tapi saya selalu balik lagi sama Bima. Sayang Bimaaaaaaa !!



18. Aros

Aslina? Aslina? Sinih, sama Aa! Aa Aros. Arief Rosadi.

Koor Medik yang memiliki raut muka yang polos. Medok Sunda. Agak suka panik. Punya cita-cita yang besar. Mukanya muka rawan dibully tapi ngga ada yang berani ngebully Aros. Faktor pertama, nggak tega. Faktor kedua, bisa-bisa nggak ada lagi yang minjemin OHP. Pengertian. Tertutup masalah cinta.



19. Diva

She’s really a diva literally! Diva itu ya diva! Pusat perhatian. Cantik. Modis. Bintang. Nggak jaim, Nggak tahu malu. Heboh. Pengertian. Ekspresif. Penasehat cinta. Penata gaya. Pembangkit semangat. Suka mendengar. Ngakak. BERISIK. HIPERAKTIF.


20. Geni

Akhirnya kesampean juga naik pesawat ke luar negeri gara-gara ke Singapura. Pisss Gen. Hahaha. Suka wisata kuliner. Suka laki-laki ganteng. Kalau jalan-jalan ke mall, emang cuma sama Geni lah saya bisa berbagi pandangan mana yang ganteng tanpa perlu teriak-teriak dengan mulut. Cukup mengerlingkan mata lalu tersenyum iblis. Teman berbagi saat galau tapi bukan teman yang tepat untuk berbagi kasur. Hobi menendang dan mengigau di kala tidur.


21. Ami

Polos. Gaampang galau gara-gara Kang Dede, pacarnya yang berdad bidang. Sering salah ngomong dan salah pakai istilah. Istilah saru, tabu, dan nggak pantas diucapkan wanita solehah tiba-tiba dengan ringan dan kerasnya keluar dari Ami hanya karena dia salah pengertian dan nggak tau kalau kata-kata itu adalah kata-kata yang salah. Manja. Jaim depan Kang Dede. Ngakunya nggak suka makan banyak di depan Kang Dede, tapi pas Kang Dede pulang, mewek-mewek kelaparan. Ngakunya nggak suka make up tapi sempat kepergok habis solat pakai bedak lagi. Baik. Imut. Suaranya melankolis.


22. Aki

Udah tua. Kalau ketawa bikin kesel. Selalu selamat dari ledekan karena sudah punya pacar dan sudah tua. Biasa, orang tua kalau ngomong suka jadi kejadian makanya ngga ada yang berani. Kalau makan banyak.

5 comments

yessss, lucki number seven aheeey

Reply

ya ampun fotonya........INI GA FER! INI GA FER!

Reply

saya selalu sayang kamu rikiii :*

Reply

wahhhh.
makasih banyak riki
*terharu* :)

Reply