Bingung adalah ketika menghadapi orang yang 'manja'.
Sebenarnya kita juga sih salah kalau misalnya kita terus-terusan diminta tolong sama orang manja. Orang yang manja itu pada dasarnya cenderung terlalu banyak minta tolong. Nah, seharusnya ketika kita merasa bahwa si orang manja ini sudah terlalu banyak minta tolong, kita harus bisa menstop. Si orang manja ini harus tahu bahwa nggak semua hal bisa dia dapatkan. Masalahnya, yang sering terjadi adalah ketika kita sudah bertekad bilang stop dan bahkan kita sudah bilang stop sekalipun, kita malah menarik perkataan kita ketika si orang manja meresponnya dengan marah-marah. Kita tiba-tiba jadi bersikap lemah ketika si orang manja ini mulai melancarkan jurus kedua, yakni marah hingga mengancam.
Ini salah banget.
Wajar, sih sebenarnya ketika kita khawatir si orang manja ini marah-marah, nyumpah-nyumpahin, nangis, mengancam, teriak-teriak, atau melakukan hal-hal ekstrem lainnya. Tapi seharusnya kekhawatiran kita itu nggak membuat kita menarik ucapan kita. Respon kemarahan berlebihan dari si manja itu memang pasti terjadi, tapi yakin, deh, si manja itu meskipun nekat, dia juga cemen untuk melakukan semua ancamannya. Kenapa coba? Ya, karena dia manja. Kalau dia berani melakukan semua tindakan berbahaya, harusnya dia juga ngga manja, dong. Atau misalkan dia ngambek dan diam di dalam kamar sampai beberapa lama, udah biarin aja, nanti juga dia pasti keluar sendiri. Kenapa? karena dia manja dan nggak mungkin bisa melakukan semua hal sendirian.
Kita salah banget kalau kita termakan ancamannya. Si manja memang biasanya nekat dan sok kuat, tapi itu tuh cuma sok-sokan doang. Maksud dia adalah untuk mencari perhatian dengan cara memperlihatkan penderitaannya. Jangan sampai empati sama dia. Biarkan saja dia melakukan hal-hal capernya. Ya itung-itung melatih dan menunjukan pada dia bahwa dia pada dasarnya bisa kok melakukan hal-hal tertentu tanpa bantuan orang lain.
Kalau kita malah menarik perkataan kita gara-gara ancaman, tangisan, dan sok kuatnya, dia akan terus menerus 'memamfaatkan' hal tersebut demi kemanjaan dia di masa mendatang. Janbgan terjebak dalam permainannya, deh. Sekali tidak, tetap tidak! MERDEKA!