Meskipun sering melewati Jalan Gatot Subroto, tapi sudah satu tahun saya tidak mengunjungi BSM. Kalau Jumat lalu saya tidak terlibat pembicaraan dengan beberapa teman seperjuangan saya juga sepertinya saya entah kapan lagi akan menginjakkan kaki di BSM. Yap, setelah berbicara panjang lebar, akhirnya saya, Remon, Ari, Riri, Dewa, dan Alex iseng pergi ke BSM naik kereta api ekonomi dari Stasiun Rancaekek hingga stasiun Kiaracondong seharga seribu rupiah. Sampai di BSM, cukup kaget juga. BSM yang kini tak lagi seperti BSM satu tahun lalu, terutama sejak pembangunan Trans Studio. Berikut foto-foto dari kamera hape saya yang secara iseng dan alay saya tujukan untuk merekam atmosfer BSM. Cekiprotttt.
|
'plafon' interiior BSM |
|
Nggak ada Ice Skating pun jadilah pakai lapangan superlicin yang digunakan sebagai lapangan permainan sepatu roda |
|
'Pohon Natal' di depan pintu masuk |
|
Entah siapakah mbak-mbak ini |
|
Alex dan Ari terpesona melihat tirai 'kupu-kupu' |
|
Arena roller skating di belakang Istana Barbie |
|
Lift bertabur 'kupu-kupu' |
|
Istana Barbie di depan pintu masuk |
|
store directory BSM |
|
Lumayan unyu |
|
Om Santa mengaso di depan gerbang masuk |
|
Dulu BSM belum begini |