Kirain ini nama bazar anak angkatan 08 tapi ternyata...Bukan! Fallensea atau nama resminya Valensi ini adalah festival band tahunan OSIS SMAN 3 Bandung. Maklum deh saya nggak tahu soalnya dua tahun sebelumnya, acara yang udah rutin diadain dari tahun 90'an ini absen diadain dengan sebab yang nggak jelas.
Festival ini dimulai layaknya festival band lain yang ngadain dulu audisi sebelum tampil di panggung pas hari H. Beberapa puluh band yang dipersoneli sama anak-anak 3 ini antri daftar di sekre OSIS yang ada di atas kantin. Then setelah satu bulan pendaftaran dibuka, akhirnya diaudisilah mereka buat nemuin siapa aja yang layak tampil di babak final yang bakal ditonton anak-anak 3 dan alumninya.
Akhirnya setelah melalui proses itu, band yang layak tampil pada tanggal 21 Maret 2007 kemarin di lapangan parkir belakang SMAN 3 Bandung adalah Demons Food for Children, Eksposisi, Moving Blue, NSKL aka NoSkill, One o One, Ruled by Secrecy, Sandy The Bastard, dan The Cielo. Semua band ini emang layak tampil di babak final. Top. Keren.
Ada band yang cukup gila dan ngagetin. Demons Food for Children. Vokalisnya cadasssssssss! Saya dan tentunya semua penonton yang rela panas-panasan jam dua siang di lapangan parkir belakang langsung nganga waktu lihat band yang aliran rock-nya sangat tajem ini beraksi. Gimana enggak, di depan kita, berdiri seorang gadis dengan pakaian serba hitam, eye shadow item, lipstik item, rambut sebahu yang disisir ke depan, teriak-teriak dengan power yang sangat....sangat bisa bikin kita bilang, “Anjis!”
Anak yang belakangan diketahui sebagai siswi kelas X-2 atau dalam bahasa gaulnya kelas 1-2 ini emang gila banget tuh powernya. Dia nyanyi 3 lagu, full lirik dan full teriak. Saya aja yang cuma denger jadi ikutan serak! Belum lagi telinga pekak! Wedun! Hebat hebat hebat. Cuma sayangnya nafas dia terlalu pendek tuh jadinya teriakan metalnya itu banyak diselipi suara ngos-ngosan.
Selain fenomena vokalis cadas dari DffC, ada lagi fenomena gila. Kali ini datangnya dari The Cielo, band anak kelas tiga. Si Acim, gitaris, ilang kesadaran. Nggak, dia nggak pingsan, tapi sukses membuat penonton hampir pingsan. Dia dengan garangnya ngelempar gitar ke punggung dan malang sekali, Sodara-sodara! Tali gitar wirelessnya putus! Gitarnya kelempar, kebanting, dan jatohhhhhhhhh jauh ke belakang! Semuanya teriak gara-gara inget harga gitar jenis kayak gitu itu lebih dari lima juta. Makin gila juga para penonton waktu kita lihat si Acim dengan muka sok nggak ada apa-apa balik ke belakang, ngambil tuh gitar terus kakinya sibuk main efek. Gila lo, Cim!
Band yang paling asik adalah....One o One! Nampol banget, gila, sumpah, asik! I love youuuuuuu, Prizaaaaaaa!!!
One o One ini adalah band yang isinya vokalis semua, tapi mereka nggak mau disebut boyband, soalnya sebelum mereka tampil, mereka udah bikin dan mainin aransemen lagunya sendiri. Anyway, apapunlah, pokoknya mereka keren. Mereka bawain lagu aliran RnB dengan lirik yang lucu. Wuih, beatnya seksi dan asik banget buat goyang. Terus mereka juga pake acara break dance di tengah lagu. Break dance-nya? Lumayan, salut salut!
One o One ini adalah band yang isinya vokalis semua, tapi mereka nggak mau disebut boyband, soalnya sebelum mereka tampil, mereka udah bikin dan mainin aransemen lagunya sendiri. Anyway, apapunlah, pokoknya mereka keren. Mereka bawain lagu aliran RnB dengan lirik yang lucu. Wuih, beatnya seksi dan asik banget buat goyang. Terus mereka juga pake acara break dance di tengah lagu. Break dance-nya? Lumayan, salut salut!
Fallensea ini seperti layaknya acara-acara OSIS LIII lain, kayak Edu Fair yang udah dateng duluan bulan Februari kemarin, digarap secara serius oleh anak OSIS dan dibantu anak SSR (Sanggar Seni Rupa). Lighting panggungnya keren untuk ukuran acara lokal intern sekolah, pangggungnya juga digarap apik, dan kualitas sound systemnya cukup lumayan walaupun saya perhatikan perbandingan antara luas area dengan besarnya watt yang digunakan kurang seimbang sehingga output suara dari speaker kurang jernih.
Nggak cuma dari segi garapan panggung dan acara aja yang keren, dewan juri buat menentukan siapa saja juara Fallensea tahun 2007 ini juga keren. Niat banget bawa dewan juri dari kalangan wartawan, guru seni dan bahasa SMAN 3, dan orang-orang radio anak muda Bandung. Selain itu, bintang tamunya juga keren! Fallensea ini diisi oleh band-band papan atas Bandung yang ternyata adalah band keluaran Fallensea tahun-tahun jebot, yang berarti mereka adalah alumni 3. Sebut Bobibenz dan Vincent Vega.
Bobibenz ini adalah band angkatan 2001 yang udah sering manggung di berbagai acara. Performa mereka mantep, aura bintangnya dapet, dan lagu yang mereka bawain walaupun keras tapi sama sekali nggak membuat saya yang antilagu keras jadi anti mereka. Mereka profe banget ngebawain lagunya! Ditambah lagi, asik aja lihat alumni tahun jebot manggung di depan sambil pake baju batik 3 pada zamannya..
Tau Vincent Vega ? Vincent Vega yang gitarisnya adalah Saugan Najib, anak Mesin ITB 02 yang setaun jadi temen sekelas saya waktu ngambil kelas bahasa Mandarin di EEP adalah salah satu band yang masuk album kompilasi Indiefest LA Lights. Lihat deh di iklan album kompilasi yang belakangan banyak di tivi-tivi, di urutan terakhir nama band-nya ada Vincent Vega. Vincent Vega ini jadi bintang tamu utamanya Fallensea. Mulai jam lima lapangan parkir belakang langsung dipenuhi sama alumni angkatan atas yang pengen reunian sama anak-anak Vincent Vega, mereka dengan sabarnya rokokan di belakang nungguin VV manggung sampai akhirnya jam 6 enam VV memulai aksi keren mereka dan menebarkan aura bintang yang jedhaggg banget di depan ruang AVI.
Selain ada Vincent Vega dan Bobibenz, ada The Crave! The Crave ini sedikitnya sealiran sama Maliq, jadi bisa diraba-raba bagaimana asiknya goyangan yang ditimbulkan dari tiap beat yang diproduksi sama band yang ternyata sering manggung di gelaran-gelaran acara milik Bandung ini. Tapi dibanding sama Maliq, The Crave ini jauh lebih asik! Mengapa ? Karena lewat dua alat musik tiup khas jazz-nya mereka berhasil membawakan lagu-lagu mereka dengan feel jazz yang kentallllll banget. Bagus! Improv dari vokalisnya keren banget. Nggak biasa. Kemampuan manggung mereka juga nggak diragukan lagi, serasa lagi nonton bintang Java Jazz gitu! Tampil dengan gaya resmi eksmud alias pakai kemeja yang lengannya dilinting sampai siku dan celana krem, mereka mampu membius para penonton buat tepuk tangan heboh.
Ehm, seperti yang saya sebutkan tadi, Fallensea ini adalah festival band, nah, siapakah juara pertamanya? Nggak salah lagi dan ternyata prediksi saya dan anak-anak benar! Juara pertama adalah band-nya si cewek cadas tadi, Demons Food for Children. Wah, nggak sia-sia emang perjuangan teriak-teriak jam dua siang, lima belas menit nonstop. Selamat, selamat!
Akhirnya, dengan ditutup oleh adzan maghrib dan pembagian hadiah yang agak kurang greget karena orang-orang udah pecah konsentrasi untuk nungguin VV, Fallensea tahun 2007 ini meninggalkan kesan yang sangat baik di hati anak 07 yang nggak tau apa-apa tentang Fallensea. Fallensea asik bangetlah! Nggak rugi baru pulang jam setengah tujuh malam dan nyampe jam delapan malam. Hmmmm, semoga tahun depan Fallensea-nya jauh lebih keren dari sekarang. (arkiar. Mar 07)
Akhirnya, dengan ditutup oleh adzan maghrib dan pembagian hadiah yang agak kurang greget karena orang-orang udah pecah konsentrasi untuk nungguin VV, Fallensea tahun 2007 ini meninggalkan kesan yang sangat baik di hati anak 07 yang nggak tau apa-apa tentang Fallensea. Fallensea asik bangetlah! Nggak rugi baru pulang jam setengah tujuh malam dan nyampe jam delapan malam. Hmmmm, semoga tahun depan Fallensea-nya jauh lebih keren dari sekarang. (arkiar. Mar 07)