Agustus Ayeyyy!!!!!

Setelah mengalami hal-hal yang ingin saya lupakan pada Juni dan Juli lalu, semoga Agustus ini akan membawa saya pada hal-hal yang menakjubkan, semenakjubkan datangnya Ramadhan dan perayaan kemerdekaan Indonesia. Pokoknya Agustus ini harus diwarnai dengan semangat postkolonialisme! Daripada kita percaya sama pandangan orientalis yang meletakkan kita pada posisi kelas dua yang barbar, tidak berperadaban, dan dipenuhi oleh kebodohan, mari kita pede terhadap semangat kesucian manusia seperti yang dijanjikan Allah apabila kita berhasil melewati Ramadhan tanpa hawa nafsu! Mari juga kita pede dengan identitas kita sebagai orang Timur yang memiliki nilai berbeda dari nilai Barat, misalnya mengisi kemerdekaan ini dengan lomba makan kerupuk ketimbang nonton video Keong Racun di Youtube, hihihi. Kasian tau Jojo dan Shinta. Sebagai sesama mahasiswa HI yang terlalu banyak mikirin Morgenthou dan Woodrow Wilson pada semester awal, saya paham gejolak jiwa yang begitu iseng memanfaatkan teknologi macam Youtube buat menyalurkan bakat menyanyikan lagu yang termasuk dalam genre to-the-point-banget-deh-ngga-ada-puitis-puitisnya-sama-sekali. Kalian pikir mereka bangga sama lagu itu? Taruhan, deh sama saya, pasti mereka nyanyiin lagu itu trus dimasukkin ke Youtube tuh niatnya cuman buat ketawa-ketawa doang. Hmmm, nanti saya bakal bikin posting tentang gejala sosial macam Keong Racun itu.

Oke, daripada mikirin nasib Jojo dan Shinta yang makin banyak masuk ke infotenmen atau mikirin infotenmen yang katanya udah difatwa haram, lebih baik saya meneruskan hidup. Jadwal saya mengajar di Ganesha sekarang udah padat lagi. Padatnya mah gapapa, masalahnya ada banyak yang tabrakan. Lagi-lagi harus memilih di antara dua pilihan. Saya benci memilih. Ah. Hmmm. Lalu, selain di Ganesha, ada lagi nih murid privat. Janji saya untuk nggak pulang malam lagi kayaknya harus dilanggar, deh. Saya kira jadwal saya di Ganesha nggak bakal padat-padat gimana gituh jadi sorenya bisa buat ngajar privat. Eh, nyatanya tidak demikian. Intinya, Welcome back to the night life, Riki!

Ketika saya menyetujui untuk mengajar dalam jadwal yang padat, permasalahannya bukan terletak pada uang. Saya lebih cinta sama kesehatan fisik dan mental saya daripada sama uang. Masalahnya, saya nggak tega buat bilang ENGGAK BISA atau DADAH di depan muka murid. Yasudahlah terima kelemahan diri sendiri.

Agenda lain mulai Agustus ini selain puasa adalah menulis dengan rajin. Menulis di blog, tentu saja, dan satu lagi, rutin menulis untuk koran. Cerpen saya dimuat lagi, hore! Tapi kali ini nggak bisa dicari di Google. Nggak tahu deh kenapa. Eh, ada lagi, saya juga harus menulis untuk tugas akhir. Hahha. Semester tujuh hayolohhhh. Bahan-bahan buat skripsi udah numpuk banyak banget di laptop dan rak buku sejak semester empat atau lima lalu. Tinggal dibaca, disortir, dan diajukan buat skripsi.

Intinya mulai Agustus ini hidup saya akan ‘normal’ lagi. Tapi saya bakal mengatur waktu dengan lebih baik, kok! Senin-Jumat untuk kuliah dan mengajar, Sabtu untuk mencuci, menulis, dan mungkin jalan-jalan, dan Minggu untuk istirahat dan nyiapin bahan buat pekan selanjutnya. Semoga istiqamah.

Special thanks Agustus ini untuk e-paper Kompas, warnet deket rumah, Indosiar dan CTChannel yang memutarkan film Jang Geun Suk, toko DVD bernama Chelsea yang menjual aneka film Jang Geun Suk dan Lee Min Ho, perpustakaan FISIP yang entah kapan beres melakukan katalogisasi buku jadi saya terpaksa cuman bisa pinjem skripsi doang, dan orang ganteng yang beberapa hari lalu ngobrol sama saya. Alhamdulillah, akhirnya saya ketemu juga sama orang ganteng. Alhamdulillah dia ngajak saya ngobrol. Selama ini hidup saya stak diajak ngobrol cuman sama pria-pria di kampus yang gantengnya masih kalah dibanding Bill Clinton atau Andre Taulani tapi mengaku mahaganteng. Sumpah, walaupun kegantengan oknum yang ngajak saya ngobrol lepas magrib itu belum bikin saya ngiris jari atau nyaris bunuh diri, saya tetap senang karena khzanah saya tentang orang ganteng akhirnya terluaskan. Hahaha. Preeet.

Big Congratulations buat adik saya yang Agustus ini akan mulai menjadi mahasiswa Sastra Jepang Unpad. Hubungan dekat HI-Sastra Jepang yang biasanya hanya dekat setiap ospek karena kita butuh PSBJ buat tempat SDC akhirnya akan dikukuhkan lagi dengan status adik saya yang menjadi mahasiswa di sana. Semoga nanti teman-teman HI bisa bilang gini ke penjaga PSBJ kalau mau minjem PSBJ, “Saya temen kakaknya Raki.” Hehehehhehe.

Yasudah. Selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menunaikan, selamat hari kemerdekaan Indonesia bagi yang merayakan, dan selamat menikmati blog saya bagi yang mau menikmati.

Ark. Agt’10.