The Day
Harusnya sih saya jam setengah sepuluh ngajar di Ujungberung. Masalahnya, satu hari sebelumnya, kaki saya digigit serangga yang entah namanya apa sampai akhirnya lutut saya bengkak. Bukan bengkaknya yang paling bermasalah. Proses merasakan betapa pedihnya digigit cinta eh hewan itu yang bikin saya skip ngajar. Semalaman saya harus mengompres lutut saya dengan air dingin saking panasnya kulit saya akibat yang diakibatkan oleh kecupan bersengat itu. Saya baru bisa tidur setelah shalat subuh. Saya juga bingung itu saya kepanasan karena dosa atau karena hewan kejam itu. Hehe.
Oiya, ini dia si hewan bersengat itu :( Gede, kan? Terus waktu saya mukul hewan itu pakai sandal terdekat, eh ada darah muncrat. Pasti itu darah saya! :(
Tidur habis subuh, tiba-tiba tak lama berselang, sekitar pukul 08.00 *disorientasi periode waktu, maklum lagi tidur*, ada telepon dari nomor yang tak dikenal. Saya kuatkan suara saya untuk menjawab telepon agar tidak terlihat sedang tidur, eh taunya ketauan juga. Saya nggak ingat orang di seberang itu ngomong apa. Pokoknya dia ngomel saya jam segitu masih tidur. MASIH? Huh, orang saya BARU tidur. Saya masih nggak tahu siapa yang iseng banget nelpon saya hanya untuk mengkritik cara hidup saya itu. Eh, dia ngomel lagi waktu saya bilang nggak tahu dia siapa. Beberapa menit berselang, akhirnya dia bilang kalau dia tante saya. Oh. Tante yang manaaaaaaa.
Saya : Siapa sih? Tante Indah?
X : BUKAAAAAAAAANNNNN. MASYA ALLAH AREK IKI TURU KOOOOOON. NGGAK NGERTI IKI SOPOOO.
Saya : Siapaaa? Tante siapa lagi ini?
X : RINAAAAAAAAAAAAAAA.
Saya : Oh. Mana Mbah Dewi?
X : AREK IKIIIII REEEKKKK. AKU SING NELEPON, MBAH-E SING DIGOLEKI. MBAHMU NANG OMAH. JAM PIRO IKI, NOOOON? AKU NANG KANTOR SAIKI.
Saya : Bohong ah. Itu di belakang ada suara Mbah Dewi. *padahal suara orang ngetik*
X : NGIMPI AREK IKIIIIIIII. SIK TALAH AKU TAK NGOMONG DISIK. AREP TAK KIRIM DOA GAK?
Saya : Hmm mmmm. iyaaa soklah mangga. hmmm mmm. iya. *tidur lagi*
Saya akhirnya benar-benar bangun jam 10. Itu juga terpaksa. Masa iya ulang tahun cuma di kasur doang. Saya juga ingat rencana saya buat merayakan ulang tahun saya. Ihiiirrrr.
Pertama, hari ulang tahun adalah hari yang sempurna untuk mandi dengan baik. Kalau umur saya sudah cukup dan uang saya berlimpah sih maunya spa dan creambath di Salon Roger atau di Marina Bay. Masalahnya, umur saya masih 22 jadi flek hitam belum nampak di pipi saya yang merah merona. Saya belum akil balig untuk melakukan treatment demikian. Saya pun mandi di tempat konvensional dan wajar bagi anak seusia saya. Kamar mandi deket dapur.
Kedua, saya mau makan sesuatu yang selama ini sering saya tunda. Setelah mengingat-ingat, saya pun tahu saya mau makan apa. Cheese cake di Cizz Jalan Laswi!!! Yeayyyyy! Ini agak nekat juga, sih. Saya baru beres mandi, solat, makan, dll itu jam 1, sedangkan saya jam 3 ada ngajar di Cinunuk. Jarak antara rumah saya ke Laswi itu sekitar 40 menit dan sebaliknya, Laswi-Cinunuk itu juga sekitar 40 menit. Mmmmmm, tapi kalau nggak sekarang mah kapan lagi coba? Abis pulang ngajar? Hmmmmh. Cape, macet, males. Yasudah, akhirnya saya putuskan melakukan petualangan ini bersama lagu Westlife di earphone. Alhamdulillah yah, nyampe Cizz itu jam setengah dua pas.
Di Cizz, saya pesan cheese cake yang memiliki warna cerah yang akhir-akhir ini tanpa saya sadari sering saya pilih sebagai warna baju yang saya beli, yakni merahhhhh. Raspberry Cheese Cake! Ini fotonya :
Nah, di Cizz ini kan saya sendirian tuh, nah kayaknya saya lagi agak kurang waras deh. Hehehehe. Nggak, bukan karena makan sendiriannya, melainkan karena apa yang saya perbuat di Cizz ini. Ngapain cobaaaa? Sambil saya makan Cheese cake yang saya anggap sebagai kue tar saya itu, saya pasang webcam buat mengabadikan saya yang sedang makan cheese cake. Hehehehehehe.
Tiga hari sebelumnya juga saya melakukan kegiatan sia-sia yang saya juga bingung kenapa saya melakukannya. Ngapain coba? Nyari lilin yang angkanya 2. Hahahhaha. Sayangnya, saya nggak nemu lilin itu. Huh. Nggak jadi deh mengabadikan umur ini dengan simbol lilin. Hehehe.
Pulang dari Cizz jam 14.20, saya lalu sampai di Cinunuk jam 14.50. Ngajar sampai jam 6, terus saya pulang. Di rumah, saya ingat saya punya makanan andalan yang selalu ingin saya santap tapi nggak jadi-jadi melulu karena ibu saya masak. Makanan apakah ituuuuu? Indomie goreng dan Nutri Sari. Haha. Saya mau memfoto si Indomie bersejarah itu tapi karena keburu lapar, saya pun jadi lupa. Yang sempat saya foto cuma si Nutri Sari yang saya wadahi di mug baru kesayangan sayaaaaaa dan sempat diilerin sama saya dan Fransis beberapa bulan lalu. Ini diaaaa...
Nah, begitulah perjalanan saya selama ulang tahun pada tanggal 27 September ini. Masih ada posting lain tentang ulang tahun kok. Silakan menikmati yaaaaa. Hahaha.