Tindakan
sadisme terhadap perempuan merupakan hal yang selalu hampir pasti ada dan
menjadi fokus penceritaan episode-episode CM. Hal tersebut pula yang
melatarbelakangi hengkangnya salah satu agen jagoan CM mengundurkan diri dari
perannya meski CM baru berjalan dua season. Mandy Pattinkin, pemeran Jason
Gideon, mengatakan bahwa kesalahan terbesarnya pada publik adalah membintangi
CM. Terlalu banyak kekerasan pada perempuan yang berujung pada kematian mereka
yang diekspos CM.
Pada
lapis permukaan, tidak bisa dipungkiri bahwa CM, sebagaimana yang diungkapkan
Pattinkin, memang banyak menekankan betapa lemahnya perempuan. Penculikan dari
mobil yang mereka kendarai, penyiksaan dan pembunuhan sadis di rumah mereka
sendiri, pemerkosaan dengan beragam kelainan seksual yang menyertai, merupakan
gambaran gamblang yang seolah mengejek kelemahan perempuan dalam menjaga
dirinya sendiri.
Akan
tetapi, benarkah hanya demikian? Bagi saya, masih ada lapisan lain yang bisa
kita lihat sebagai pesan yang ingin ditunjukkan CM. Gambaran bahwa perempuan
itu lemah dan tidak menjaga dirinya sendiri sehingga rentan menjadi korban
kekerasan hanya berfungsi sebagai makna denotasi yang terlalu deskriptif
terhadap tayangan yang disajikan CM. CM sebenarnya menyajikan dua gambaran
perempuan yang sangat kontras, atau singkatnya oposisi biner dari bagaimana
seharusnya perempuan berperan di dalam masyarakat. Patut diingat bahwa CM pun
menyajikan agen perempuan sebagai tokoh sentralnya. Agen Elle, yang kemudian
digantikan Agen Emily Prentiss, lalu Agen JJ, dan bank data Penelope Garcia,
yang kesemuanya tetap teguh sampai sekarang, dalam arti belum tewas karena
tindak kekerasan pria.
Dua
gambaran kontras tersebut merupakan representasi dari poor girl, good girl.
Poor girl adalah perempuan yang tidak bisa melindungi dirinya sendiri, atau
lebih jelas dalam CM dipaparkan sebagai perempuan rumahan, pekerja sektor
domestik, tidak memiliki bargaining position yang kuat di masyarakat, dan tentu
saja, tidak bersenjata. Kontras dengan kategori pertama, good girl atau
perempuan yang bisa melindungi dirinya sendiri merupakan perempuan yang bekerja
di luar rumah, memiliki bargaining position yang kuat, bersenjata, yang dari
ketiga identifikasi tersebut dapat disimpulkan bahwa good girl adalah perempuan
yang memasukkan lebih banyak peran maskulin ke dalam wujud seksualnya yang
perempuan.
Pesan
dari makna konotasi itulah yang sebenarnya ingin ditunjukkan oleh CM. Berbagai
pertunjukkan kekerasan terhadap perempuan dengan sifat-sifat feminin yang
kental merupakan pelapisan ideologis yang kental demi menunjukkan bahwa
perempuan harus mengeliminasi feminitasnya dan mengadopsi maskulinitas bila
ingin memperoleh keamanan. Hmmm, sebuah pola yang sangat linear dengan
prinsip-prinsip feminisme radikal. Setujukah? It is you decide!