Yang biasanya ada hanya ruang hampa utuh
Yang memenjarakan sepi, takut, dan ragu jadi satu
Yang mentransformasikan semua dalam diorama tak acuh
Bila kesemuanya kini luruh, itu karena kamu
Yang telah menyusuplan kepadaku definisi anyar tentang selaksa buih kasih, cinta, dan rindu
Dan yang menghapus kemustahilan akan gelayut gagas raguku
Dan juga karena kamu
Yang menelaah semua yang terangkum dalam keinginan gusarku
Dan yang mengabulkan secara lembut imajinasi yang kukunci rapat dalam jemu
Akhirnya semua yang darimu membuatku bergumam memutus
Adalah kamu,
Satu jawaban riil atas doa dalam penungguanku yang lalu
Januari 2008.
Post a Comment