untuk kamu yang selalu bilang saya ini bintang

kamu malu sekali. kamu menenggelamkan diri. kamu paksa jati dirimu bangkit lagi. kamu bahkan menghina jiwamu sendiri.
mereka anggap kamu sakit. mereka jijik. mereka bilang ih najis. mereka menertawakanmu hihihihi. mereka bilang juga kamu bagian dari banci. dan yang paling penting mereka gemakan kalau mereka benci.
mereka mengawasimu tiap kali kamu melangkahkan kaki. mereka menunggumu untuk mati. enyah dari bumi. mereka berharap atid mu lebih banyak mencatat dari raqib. bahkan mereka ingin merajammu dengan shahih.
mereka tak mengerti kalau kamu perih sakit hati. malah hingga dua kali. kamu sakit hati karena tersisih dan kamu sakit hati karena tak bisa berhenti. mereka tak tahu kamu merintih. mereka tak sadar kamu menjerit. pokoknya mereka egois dan selalu merasa suci.
dulu aku ikut menghakimi. membuatmu meringis dalam tangis dan ingin sendiri. namun kini aku terbitkan sebuah pledoi. tapi bukan untuk munafik. aku hanya ingin klarifikasi. dulu semua karena aku sedih. aku gengsi untuk bilang aku peduli. aku juga mungkin panik. dan mencoba meyakinkan diri kalau kamu hanya bergurau tengil.
tapi mau bagaimana lagi. kamu sudah berdiri untuk berpikir memilih. mungkin bisa berubah lagi. tapi jika tiada mungkin? kamu dan mereka harus siap resiko sampai mati.
ya ya ya. baik. cobalah kamu jalani. aku hanya bisa menggali. dari sikapmu dan sikap mereka yang bervariasi. aku tidak lagi mengurusi. aku mau meresapi. aku mau belajar mengormati. aku mau mengerti arti menghargai. aku usahakan aku tak merasa suci. aku juga tutupkan hati dari pengaruh idealis. karena aku tak tahu bagaimana opini ilahi.



ark.agt08.kmr bwh tgga.