Move On

Saya percaya bahwa move on itu bukan sesuatu yang harus dipaksakan. Memaksa diri kita untuk move on adalah tindakan paling munafik dan jahat sedunia. Move on yang dipaksakan itu layaknya aborsi. Yang namanya aborsi, mau aborsi janin atau aborsi perasaan, itu adalah kejahatan yang dosanya setara dengan genosida. Mungkin di satu sisi, move on yang dipaksakan adalah ikhtiar kita sebagai manusia yang ingin segera mendapat ketenangan sejati. Namun, ingat, move on yang dipaksakan itu juga bisa menjadi sarang dendam yang tidak akan pernah terselesaikan meski kita nanti sudah memiliki kehidupan baru. Eh, kehidupan yang baru? yang baru? Bisa jadi, engga "baru" juga. Selama hati kita masih berdenyut kencang waktu kita ketemu orang yang bikin kita luar biasa patah hati di kemudian hari meski kita sudah menggandeng orang lain, kita sebenarnya belum punya kehidupan yang baru. Kita masih berkubang dalam luka masa lalu.

Kita nggak perlu memaksa agar masa move on itu segera datang. Dan nggak perlu juga, sih kita bergengsi ria ingin segera move on cuma biar nggak disangka ngarep sama teman-teman kita. Apa esensinya coba sesumbar di depan teman-teman kita kalau kita sudah move on dengan cara menghina si orang yang bikin kita patah hati itu secara besar-besaran atau sibuk nusuk-nusukin foto si orang itu pakai paku payung kalau suatu malam habis kita ketemu sama dia, kita masih ngerasa sakit ngelihat dia tertawa mesra sama orang barunya? 

Sama kayak solat yang pertanggungjawabannya sama Allah, bukan sama orang tua, ya namanya move on juga pertanggungjawabannya ya sama hati kitalah, bukan sama teman sebangku kantin. Selain itu juga yang namanya move on kan berarti berpindah kan ya? Berpindah juga bermakna melepaskan sesuatu yang lama. Nah, karena move on adalah nama lain dari melepaskan, berarti kita juga ngga ada kewajiban untuk membuang kalau dari diri kita sendiri juga belum ikhlas membuang. Urusan move on ini juga kan bukan urusan yang menyangkut pengadilan penyitaan barang negara, jadi nggak ada unsur pemaksaan harus melepaskan secara besar-besaran dan secepat mungkin. Take your time. Pasti ada di suatu hari nanti, kita nggak sadar sudah move on. Mungkin itu adalah hari dimana kita merasa sudah eneg sama kebiasaan jari kita yang begitu buka mozilla langsung mengetik dua huruf pertama alamat blog orang lama kita.

7 comments

Kalo aku sih, gak pernah move on dari kamu :*

Reply

anjir kenapa harus ceweklah yang ngomen kayak beginihhhhhhh
*bukan bermaksud menyesali kodrat loh ini ya tuhan...

Reply

yang sabar ea, cups :*

Reply

Kalo aku sih, gak pernah move on dari kalian :*

Reply

get a life, val, get a life...

Reply

whohohohooooohoho balada orang orang terbuai(ng)

Reply