- Nonton tivi terus disuruh ibu saya menggorengkan telur untuk adik saya kemudian saya menjawab, "Nggak mau. Males," kemudian ibu saya menimpali, "Bener ya sistem demokrasi itu sudah mengubah pola hidup, bahkan hingga pada tingkat individu. Beberapa tahun lalu anak itu segan kalau menolak orang tua. Sekarang, anak-anak tanpa sungkan mengungkapkan hak berpendapatnya," (Dalam hati : bhuaaahhhhhhh, bawa-bawa demokrasi, tingkat individu, hak berpendapat, macem anak HI aja ibu gue)
- Pagi-pagi kedatangan ibu saya di kamar dengan masih memakai mukena setelah shalat subuh dan membawa beberapa buku agama, kadang juga dengan tafsir Qur'an kemudian mengungkapkan, "Aku heran dan akhirnya aku mengambil kesimpulan bahwa memang sepertinya perempuan ini adalah manusia yang terampas kemanusiaannya. Di sini selalu diungkapkan bahwa perempuan itu adalah perhiasan dunia dan fitnah dunia. Setelah aku baca memang maknanya tidak seburuk yang aku pikir. Malah, sebutan seperti itu muncul justru karena kelemahan kaum laki-laki sendiri. Tapi, kenapa kelemahan laki-laki itu seolah-olah bukan masalah, ya? Kenapa jadi sebutan bagi perempuan itulah yang dimunculkan? Nggak cuma di sini, loh, bahkan di peradaban lain juga perempuan mendapat diskriminasi dan selalu menjadi alat bagi laki-laki. (Dalam hati : Ini pagi-pagi udah diskusi feminisme aja inihhhhhhhh arrrgggg)
- Sedang tidur kemudian dipanggil ibu saya yang girang karena hard copy skripsinya yang konon menghilang sejak berbelas tahun lalu sudah ditemukan dan memaksa saya untuk membaca isinya, yang secara refleks saya baca Bab I-nya, "Penelitian mengenai fosfat sendiri sudah dilakukan pada tahun xxx oleh peneliti dari Universitas xxxx. Dari penelitian tersebut disimpulkan bahwa fosfat merupakan blablabla dan memiliki kandungan xxxx. Kandungan xxxx ini merupakan kandungan yang memiliki fungsi yang sama dengan xxxx dalam obat xxxx namun dengan tingkat resiko xxx yang jauh lebih kecil yakni xxxx. Menghadapi tingginya resiko dari xxx yang berada di dalam obat xxx, penggunaan fosfat sekian persen dapat dijadikan alternatif...," (Dalam hati : Kok gue berasa lagi baca tulisan gue sendiri yak?)
Maka saya yakin dengan seyakin-yakinnya bahwa saya ini sesungguhnya sama sekali bukan anak pungut. I share many things in common with my mom, even we both never share same class, same books, same time.